Sabtu, 27 July 2019 03:18 UTC
POHON. Pohon Berakar Seribu menjadi harapan pengembangan wisata di Desa Begagan V Mojokerto . Foto: Khoirotul Lathifiyah
JATIMNET.COM, Mojokerto – Penduduk Dusun Begagan, Begagan V, Mojokerto terbiasa dengan pohon unik bernama Akar Seribu, yang berada sekitar 1 kilometer dari pemukiman warga.
Pohon berjenis Koang atau Talirogo ini menjadi harapan warga untuk mengembangkan perekonomian warga setempat.
Radi (62) sebagai penemu, menyampaikan jika pohon ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu.
"Pohon ini rumah lebah yang sudah ada sejak jaman nenek moyang kami, ini ditempati Lebah Gung yang menghasilkan madu. Sampai saat ini pun masih menghasilkan madu, jadi masih aktif," kata Radi saat diwawancarai di Kaki Pohon Akar Seribu, Dusun Begagan, Mojokerto, Jumat 26 Juli 2019.
BACA JUGA: Mahasiswa Brawijaya Bikin Kertas dari Limbah Biomassa Pertanian
Pohon Akar Seribu ini menjulang tinggi sekitar 30 meter, dan telihat sangat kokoh dengan akarnya yang menjulur dengan diameter sekitar 10 meter.
Radi mengungkapkan pihaknya mulai menemukan dan mengelola pohon ini sejak 2016 lalu. Bersama tujuh relawan lain, Radi menjaga kawasan pohon tersebut untuk dikelola sebagai objek wisata.
"Kami berpikir, kami kan hidup di pinggiran. Nah rata-rata ekonomi orang pinggiran ini lemah semua. Dengan ini kami ingin meningkatkan perekonomian dari lingkungan itu sendiri," kata dia.
Kawasan ini sangat berpotensi menjadi tempat wisata, kata Radi, apalagi terdapat aliran sungai dan jernihnya air pegunungan.
BACA JUGA: Deretan Pohon Selamatkan Penonton Wayang Kulit
Tapi, hingga saat ini pihaknya masih belum mampu mengembangkan objek wisata Pohon Akar Seribu pada wisatawan. Karena masih banyak warga yang hanya mengambil kekayaan alam tanpa melestarikannya.
Radi menjelaskan setelah mulai ada wisatawan yang datang, pada 2018 lalu, kawasan tersebut dilimpahkan ke lembaga masyarakat dekat hutan (LMDH) yang merupakan mitra dari perhutani.

PENEMU. Radi 62 tahun penemu pohon berakar seribu
Waktu itu berjalan dengan lancar, lanjut Radi, tapi ternyata Pohon Akar Seribu ini berada di lahan sengketa.
BACA JUGA: Katak Costa Rica Tiba di Inggris Menumpang Kotak Pisang
Diketahui lokasi pohon berada di garis batas antara Tahura dan Perhutani. Sehingga keduanya saling merebut dan mengelola kawasan yang sudah menjadi objek wisata.
Karena hal tersebut, Radi menyampaikan banyak pengunjung yang akhirnya menjadi bingung dengan sistem pengelolaan objek wisata.
"Jadi sekarang ya laku dan tidak ada karcis. Karena tidak ada perlindungan pengunjung harus lebih waspada dan hati-hati," kata dia.
Ia berharap agar kawasan objek wisata ini dapat dikelola oleh warga setempat. Sehingga warga setempat lebih sadar dan turut serta menjaga lingkungan dan mengembangkan desa sebagai objek wisata. Apalagi pada Juli 2019 ini kontrak dengan LMDH akan segera berakhir.
BACA JUGA: Lahan di Jalur Tol Paspro Ditanami 30 Ribu Pohon
"Karena kalau pohon ini bisa menjadi ikon desa begagan V, orang mencari rebung, atau mencuri bambu di hutan itu akhirnya malu sendiri, jadi mereka turut menjaga," kata dia.
Di samping itu, Kepala Dusun Begagan Samidi menyampaikan, desanya sedang berproses menjadi desa wisata. Pihaknya akan memanfaatkan kekayaan alam dan budaya setempat untuk menjadikan desa wisata.
"Selama ini masyarakat kurang tahu manfaat wisata, jadi masyarakat suka merusak alam seperti mengambil bambu atau rebung sembarangan," kata dia.
Dalam menjadikan desa wisata, pihaknya akan melakukan pendekatan dan pemahaman kepada masyarakat setempat terkait menjaga lingkungan dan mengembangkan potensi wisata alam.
BACA JUGA: Pohon Diasuransikan, Korban Pohon Tumbang Malang Menerima Ganti Rugi
Oleh sebab itu bantuan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan, kata dia, seperti adanya mahasiswa yang kuliah kerja nyata (KKN) dengan memberikan pelatihan.
"Nah tahun depan (2020) kami akan memanfaatkan dana desa untuk pengembangan wisata tersebut," kata Samidi.
Dana desa ini nantinya akan dibuat untuk membangun infrastruktur seperti jalan maupun fasilitas umum untuk objek wisata.
Ia berharap dengan adanya dana desa, dan perhatian dari berbagai pihak akan membantu mengembangkan potensi wisata Desa Begagan V.
BACA JUGA: Produktivitas Pohon Kakao PTPN XII Meningkat
Warga setempat pun mulai sadar pentingnya menjaga lingkungan dan sadar wisata.