Minggu, 15 September 2019 06:16 UTC
DIMUSNAHKAN. Barang-barang sitaan dari jemaah haji seperti jamu dan obat-obatan dimusnahkan di depan Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Minggu 15 September 2019. Foto: Baehaqi
JATIMNET.COM, Surabaya - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya memusnakan ribuan barang sitaan berupa jamu dan obat-obatan yang dilarang dibawa jemaah haji ke tanah suci.
Seluruh barang bawaan tersebut dibakar di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. "Kalau tidak bermanfaat dimusnahkan. Termasuk obat-obatan belum jelas manfaatnya," ujar Sekretaris PPIH Debarkasi Surabaya, Jamal usai menyambut kedatangan kloter terakhir, Minggu 15 September 2019.
Tidak semua barang sitaan yang dimusnahkan. PPIH menilai barang bawaan yang dianggap tidak bermanfaat dimusnahkan. Sedangkan yang bermanfaat seperti rokok dimanfaatkan dengan diserahkan ke lembaga sosial.
BACA JUGA: Sembuh Dari Penyakitnya, Jemaah Haji Lamongan Hibahkan Kursi Roda ke Pengurus Masjidilharam
Pun demikian alat elektronik, semisal handy talkie, dan rice cooker akan dikembalikan. Hanya saja sebelum diserahkan dibuatkan berita acara agar tidak mengulangi untuk membawanya.
"Ini barang yang tidak diperkenankan bukan karena dilarang, tapi berlebihan. Dikhawatirkan akan membahayakan jemaah itu sendiri, sehingga tidak bermanfaat dan mengalahkan nilai agama," urainya.
Sementara Plt Kakanwil Kemenag Jawa Timur Moch Amin Mahfud mengatakan, pemusnahan barang sitaan yang dianggap tidak bermanfaat bertujuan memberikan efek jera. Sehingga tidak ada lagi yang membawa pada keberangkatan selanjutnya.
BACA JUGA: Dirawat di RS Arab Saudi, 11 Jemaah Haji Debarkasi Surabaya Tertunda Kepulangannya
"Iya memang baru tahun ini dimusnahkan. Tapi barang elektronik kami kembalikan dengan catatan kami buatkan berita acara. Nanti kalau diulangi lagi itu sudah tidak ada toleransi," kata Amin.
Untuk rokok, ia melanjutkan, kesapakatan kemungkinan didistribusikan kepada lembaga sosial. "Karena pendapat pak kiai tadi, saya tidak rela kalau rokok dibakar. Lebih baik diberikan kepada panti sosial. Di lelang dulu hasilnya diberikan ke panti sosial," tegasnya.
Sekadar diketahui, Debarkasi Surabaya telah menerima kedatangan 85 kloter dengan jumlah 37.991 jemaah haji. Jumlah tersebut terdiri dari jemaah haji asal Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Timur.