Kamis, 08 August 2019 06:15 UTC
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Surabaya Widodo Suryantoro. Foto: Khoirotul Lathifiyah
JATIMNET.COM, Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan menerapkan 24 single cashier di 12 sentra Pedagang Kaki Lima (PKL) di beberapa titik kota untuk membantu pedagang mengevaluasi usaha mereka.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Surabaya Widodo Suryantoro mengungkapkan, penerapan single cashier akan dimulai secara resmi pada September 2019 mendatang.
“Tapi kami sudah melakukan uji coba dan sosialisasi sejak Juli 2019 lalu,” kata Widodo saat diwawancarai di Ruang Kerjanya di Siola Lantai 3, Kamis 8 Agustus 2019.
Hingga saat ini, terdapat 48 sentra usaha yang dikelola oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Surabaya.
BACA JUGA: Komisi B Mediasi PKL di Taman Simpang dengan Hotel dan Warga
Widodo mengungkapkan, Pemkot Surabaya saat ini sudah terdapat 12 sentra, tapi di tahun 2019 menargetkan 24 sentra, karena melihat tingkat keramaian sentra. Sehingga upaya tersebut diharapkan mempermudah pedagang dalam melayani pembeli.
“Jadi kami pandang sudah membutuhkan single cashier, karena pembeli di 12 sentra tersebut sudah banyak. Dan tergolong transaksi menengah keatas,” kata dia.
Ia menjelaskan, penerapan single cashier oleh pemkot juga bertujuan untuk mengetahui jumlah transaksi real dalam satu hari agar pedagang bisa mengetahui dengan pasti pendapatannya.
Dengan hal tersebut, kata Widodo, juga akan memudahkan pedagang untuk mengetahui menu favorit dari pelanggan.
BACA JUGA: Setelah Dilarang, 16 PKL Kembali Diizinkan Berjualan di KBS
“Nah itu bisa diketahui dengan single cashier karena jika tidak, pedagang akan mengira-ngira saja,” katanya.
Menurutnya dengan pencatatan tersebut pedagang akan memperbanyak menu favorit, bisa juga mengevaluasi menu yang kurang diminati.
Selain beberapa hal tersebut, Widodo menyampaikan pihaknya akan mengajarkan pedagang tentang sistem administrasi dalam usaha. Dalam hal ini salah satunya tentang pembukuan.
“Sehingga pedagang bisa membuat manajemen uang usahanya, dan manajemen uang pribadi,” kata dia.
BACA JUGA: Nasib 16 PKL di Kebun Binatang Surabaya Masih Menggantung
Ia menjelaskan selama ini pedagang relatif mencampurkan uang usahanya. Sehingga pedagang tidak mengetahui dengan benar omset yang diterima dari hasil usahanya.
Widodo juga menyampaikan pihaknya menyediakan alat dan juga petugas kasir pada setiap sentra PKL. Jumlahnya pun berbeda, yakni satu hingga empat petugas kasir.
“Ini menyesuaikan jumlah PKL dalam satu sentra. Kalau sampai 100 ya dua petugas kasir,” katanya.
Nantinya sentra PKL ini akan diubah penamaannya, kata Widodo, yakni menjadi Sentra Wisata Kuliner (SWK). Tujuannya agar lebih modern dan dikenal bersih oleh pembeli.
BACA JUGA: Pemkot Imbau Warkop dan PKL Bayar Pajak
Ia berharap agar para pedagang mau mengikuti penerapan single cashier. Karena upaya ini tujuan utamanya membantu para pedagang.
“Apalagi setiap harinya pedagang akan langsung menerima uang hasil penjualannya,” katanya.
Salam Redaksi: Meralat judul yang sebelumnya Pemkot Siapkan Single Cashier Bagi PKL di 24 Sentra di Surabaya
