Logo

Operasional 2020, Liponsos Keputih Digerojok Anggaran Rp 19 M

Reporter:,Editor:

Rabu, 11 December 2019 05:39 UTC

Operasional 2020, Liponsos Keputih Digerojok Anggaran Rp 19 M

Kepala UPT Liponsos Keputih, Sugianto. Foto: Dok Jatimnet.com.

JATIMNET.COM, Surabaya – Anggaran penanganan Orang Dengan Gangguang Jiwa (ODGJ) di Lingkungan Pondok Sosial Keputih pada 2020 jauh lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Kepala UPTD Liponsos Keputih Sugianto mengakui alokasi anggaran yang disiapkan Pemkot Surabaya sebesar Rp 19 miliar tahun ini. Padahal alokasi tahun sebelumnya mencapai Rp 23 miliar.

“Tahun ini sebanyak 600 ODGJ sudah dipulangkan ke daerah masing-masing. Itulah mengapa alokasi anggaran tahun ini turun dibanding tahun sebelumnya,” kata Sugianto saat diwawancarai Jatimnet.com, Rabu 11 Desember 2019.

Sugianto mengakui anggaran yang dikucurkan tahun ini sudah mencukupi untuk operasional yang meliputi makan, obat, pembelian pakaian ODGJ, dan pembayaran tenaga kontrak. Meskipun sepanjang tahun 2020 nanti penghuni ODGJ bisa berkurang atau bertambah.

BACA JUGA: Secuil Cerita dari Liponsos Keputih Surabaya

Sejauh ini penghuni liponsos mencapai 1.100 ODGJ. Jumlah tersebut diharapkan akan terus berkurang, karena hampir setiap bulan Liponsos memulangkan sekitar 60 ODGJ ke wilayah asal, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan luar pulau.

“Pagi ini kami memulangkan 30 ODGJ, dan mengirim 15 ODGJ ke Panti Karya Sidoarjo,” Sugianto menambahkan.

Pemkot Surabaya telah melakukan pengobatan secara rutin terhadap ODGJ di Liponsos. Pengobatan itu meliputi rawat jalan atau rawat inap di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur dan RSJ Lawang.

BACA JUGA: Risma Minta Swasta Berdayakan Anak Difabel

Setelah dirawat di rumah sakit, nantinya ODGJ akan dikembalikan ke Liponsos Keputih selama satu bulan, sebelum dipulangkan atau dipertemukan ke keluarganya. Biasanya pemulangan ini karena ODGJ sembuh dari segi sosial, yang ditandai dengan mengatahui nama dan alamat rumahnya.

“Rehabiltas secara rutin ke RSJ Menur yang rawat jalan 35-40 pasien, dan rawat inap 57. Sedangkan di Lawang terdapat 88 pasien sampai bulan Desember ini,” kata dia

Sugianto juga mengungkapkan saat pemulangan ODGJ, masih ada keluarga yang tidak menerimanya. Sehingga pihaknya melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi maupun pemerintah daerah setempat untuk penyerahannya.

BACA JUGA: Fikri, Anak Jalanan yang Diasuh Risma Bisa Bersekolah Lagi

Jika tidak diterima keluarga, mantan ODGJ akan dikirim ke Panti Karya Sidoarjo atau Pasuruan. Nantinya ODGJ yang sudah sembuh ini akan dilatih membuat sebuah karya atau usaha. “Perlu pembekalan atau semacam pelatihan,” katanya.

Ia juga menyampaikan rata-rata ODGJ dari luar Surabaya yang ditemukan Satpol PP merupakan warga yang tengah mencari kerja.

Menurutnya karena banyak masalah dan mungkin ada tekanan, menyebabkan seseorang mengalami gangguan jiwa. Sehingga ketika diantarkan ke Liponsos Keputih Surabaya, mereka tidak mengetahui nama, alamat, dan tujuannya ke Kota Surabaya.