Logo

Indonesia Bukan Tempat Sampah

Reporter:,Editor:

Senin, 15 July 2019 00:21 UTC

Indonesia Bukan Tempat Sampah

Infografis oleh Gilas Audi.

Kantor Bea Cukai Tanjung Perak Surabaya memergoki delapan kontainer berisi sampah plastik asal Australia, Selasa 9 Juli 2019. Kuat dugaan sampah seberat 210 ton itu mengandung bahan berbahaya dan beracun.

Selain itu, Bea Cukai juga memeriksa 38 kontainer asal Amerika dan 20 kontainer asal Jerman bermuatan sama. Puluhan peti besi raksasa itu juga diduga bermuatan sampah.

Ini bukan kali pertama Indonesia menjadi sasaran “membuang” sampah, dengan pelabuhan di Surabaya sebagai pintu gerbangnya. Beberapa pekan sebelumnya, pemerintah mengumumkan akan mengembalikan 49 kontainer berisi sampah ke negara asalnya, Perancis.

Aktivis lingkungan menyebut sampah plastik diselundupkan dalam tumpukan kertas berkas yang diimpor sebagai bahan baku pabrik-pabrik kertas di Jatim. Persentasenya mencapai 30 persen. Adapun industri kertas itu tersebar dari Mojokerto, Gresik, Sidoarjo, Surabaya, Kediri, Malang, dan Nganjuk.

Parahnya lagi, sebagian besar industri kertas tak taat aturan mengelolah limbah. Limbah cairnya, yang sudah terkontaminasi dengan mikroplastik dan bahan berbahaya, mengalir ke Sungai Surabaya. Ini ancaman bagi ekosistem sungai sekaligus penduduk, karena dari sungai inilah perusahaan air minum mengambil bahan baku.