Logo

Bawaslu Ponorogo Didemo

Reporter:,Editor:

Kamis, 05 November 2020 09:00 UTC

Bawaslu Ponorogo Didemo

AKSI DEMO DI BAWASLU: Massa aksi unjuk rasa di depan Kantor Bawaslu Ponorogo, Kamis 5 November 2020. Foto: Gayuh

JATIMNET.COM, Ponorogo – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Ponorogo kembali di geruduk massa pendemo untuk menyampaikan aspirasi. Kali ini dari massa Front Relawan Pejuang Republik (Foreper) Adil dan Masyarakat Pencinta Pilkada.

Massa aksi dari kelompok berbeda itu pun datangnya juga tidak bersamaan. Pertama dari Foreper Adil datang dan berkumpul sekitar pukul 10.00 WIB datang di Bawaslu Ponorogo. Mereka selain menggelar aksi di depan kantor Bawaslu juga melakukan hal serupa dengan mendatangi Mapolres Ponorogo dan Kejaksaan Negeri Ponorogo.

Mereka menuntut agar Bawaslu dan aparat penegak hukum di Ponorogo untuk melakukan penegakan hukum dan aturan dalam pilkada sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Terlebih kinerja Bawaslu yang dinilai setengah hati saat merespon adanya laporan pelanggaran Pilkada.

“Contoh kurir surat yang diperiksa menjadi saksi sementara pelapor sendiri sampai saat ini belum disentuh sama sekali,” kata koordinator aksi Didik Hariyanto.

BACA JUGA: Gelar Aksi Demo, AMP Ponorogo Minta Bawaslu Bersikap Netral di Pilkada

Menurutnya hal ini menunjukkan tidak profesionalnya Bawaslu dalam menanggapi sebuah laporan. Dimana kurir yang membawa laporan justru yang diperiksa oleh Bawaslu, bukan pelapor itu sendiri. “Pelapor Haji Sugeng, yang diperiksa adalah Eba. Ini sudah tidak nyambung ini bentuk kurang profesionalnya Bawaslu,” ujar Didik.

Sedangkan massa selanjutnya yang mendatangi Bawaslu dan berorasi adalah kelompok dari Masyarakat Pencinta Pilkada yang datang pukul 13.00 WIB. Mereka menginginkan agar Bawaslu bekerja sesuai dengan amanat konstitusi dimana tidak takut dengan intervensi dari pihak manapun.

“Sudah sangat meresahkan masyarakat mendengar isu apapun hasilnya nanti dibuat sebuah permasalahan. Bahkan ada kubu yang saat ini merasa merasa dizolimi, isu itu berkembang di masyarakat. Padahal Bawaslu sudah bekerja secara independen,” ungkap Koordinator aksi, Pujiana.

Sementara itu Ketua Bawaslu Ponorogo, Muhammad Syaifulloh mengatakan jika dua unjuk rasa tersebut merupakan bentuk aspirasi masyarakat yang menginginkan agar Bawaslu bekerja sesuai dengan aturan dan ketentuan perundangan. “Bawaslu tetap independen, netral, dan profésional dalam menangani segala dugaan pelanggaran,” tegas Syaifulloh.