Logo

Warga Dua Desa di Probolinggo Blokade Jalan Menuju Tambang Pasir

Reporter:,Editor:

Jumat, 04 October 2019 13:18 UTC

Warga Dua Desa di Probolinggo Blokade Jalan Menuju Tambang Pasir

BLOKADE JALAN. Warga dua desa di Probolinggo memblokade akses jalan tambang pasir dan batu Sungai Pancar Glagas, Jumat 4 Oktober 2019. Foto: Zulkifli

JATIMNET.COM, Probolinggo - Warga Desa Pakuniran dan Patemon, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo ramai-ramai menutup akses masuk jalan menuju tambang galian C yang berada di aliran Sungai Pancar Glagas, Desa Pakuniran, Jumat 4 Oktober 2019.

Warga memblokade jalan karena merasa terganggu dengan aktivitas pertambangan yang menggunakan kendaraan berat ekskavator yang beroperasi di areal tambang pasir dan batu tersebut.

“Warga tidak menginginkan adanya aktivitas alat berat di areal galian C,” kata Kepala Desa Patemon, Muhammad, Jumat 4 Oktober 2019.

BACA JUGA: Polres Probolinggo Jaring 23 Pelaku dalam Operasi Pekat

Menurutnya, aktivitas ekskavator membuat warga khawatir sumur mereka yang berdekatan dengan aliran sungai akan mati.

Selain itu, warga juga takut akan terjadi longsor ketika musim hujan tiba yang pasti akan mengancam keamanan rumah warga yang berada di tepi sungai.

"Intinya warga ini tidak setuju ada aktivitas alat berat di areal galian C di aliran Sungai Pancar Glagas. Penolakan warga ini sudah lama sebenarnya sampai akhirnya ada aksi ini," kata Muhammad.

BACA JUGA: Pamit Makan Mi, Pemuda di Probolinggo Ditemukan Tertusuk 

Aksi blokade jalan tersebut tak berlangsung cukup lama karena petugas kepolisian dan Koramil Pakuniran mendatangi lokasi dan melakukan pengamanan.

“Warga yang awalnya memblokade jalan akhirnya membuka kembali akses jalan,” kata Muhammad.

Kapolsek Pakuniran Iptu Habi Sutoko mengatakan, areal tambang galian C di sana merupakan milik Abdul Qodir dan telah memiliki izin. Terkait penolakan warga, dirinya akan melakukan mediasi bersama pihak-pihak terkait.

BACA JUGA: Gubernur Jatim Wacanakan “Festival Jathilan” Jadi Kalender Wisata 

“Kami akan berupaya mediasi dengan warga dua desa ini agar menemukan jalan keluar terbaik. Biar sama-sama enak dan tidak ada yang dirugikan. Apalagi di sini kan juga ada penambang galian C manual," terang Habi.

Sekadar informasi, di areal galian C aliran Sungai Pancar Glagas terdapat sekitar 70 penambang manual yang mata pencaharian bergantung dari tambang pasir dan batu di sungai tersebut.