Minggu, 29 September 2019 05:50 UTC
TARIK WISATAWAN. Festival Jathilan kedua yang digelar di Panggung Amfiteater Jiwa Jawa Resort, Desa Wonotoro, Kecamatan Sukapura, Sabtu 29 September 2019. Foto: Zulkiflie
JATIMNET.COM, Probolinggo – Festival Jathilan Gunung Bromo yang digelar kembali kian menyedot perhatian masyarakat, tak terkecuali para pemangku kepentingan, baik dari dalam dan luar Kabupaten Probolinggo.
Seperti kehadiran Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang menyaksikan secara langsung Festival Jathilan di Panggung Amfiteater Jiwa Jawa Resort, Desa Wonotoro, Kecamatan Sukapura, Sabtu 28 September 2019.
Gubernur Khofifah mendukung program Pemerintah Kabupaten Probolinggo yang menggandeng pelaku wisata dan masyarakat lokal guna mendongkrak wisata Gunung Bromo melalui even seni budaya.
BACA JUGA: 60 Hektare Lahan di Lereng Semeru Hangus Terbakar
Disebutkan Khofifah, dari tren kunjungan wisatawan eropa ke Indonesia, rata-rata menghabiskan waktu 14 hari. Yakni dua hari di Candi Borobudur, satu hari di Gunung Bromo dan Kawah Ijen, dan sepuluh hari di Pulau Bali.
“PR kita bagaimana bisa mengajak para wisatawan terutama Eropa agar mau berwisata di Gunung Bromo lebih lama. Paling tidak menjadi dua hari, syukur-syukur jika destinasi wisata lain bisa disambungkan,” ujarnya.
Menurutnya, Festival Jathilan Bromo sedang diupayakan menjadi agenda wisata rutin di kawasan Gunung Bromo menjadi salah satu program pemerintah pusat untuk menyiapkan kawasan Bromo Tengger Semeru (BTS), menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN). Sehingga dampaknya dirasakan langsung oleh Daerah Probolinggo, Pasuruan dan Lumajang.
BACA JUGA: Begini Warga Suku Tengger Rayakan Karo
"Agenda seperti ini bisa dijadikan kalender bersama. Bukan hanya menjadi kalender wisata Bromo dan Kabupaten Probolinggo saja, tetapi bisa kita jadikan satu kesatuan bersama kalender Pemerintah Provinsi Jawa Timur," katanya.
Melihat antusias penonton dan kemasan festival yang cukup berkelas, Khofifah berharap Festival Jathilan menjadi salah satu alasan bagi wisatawan mancanegara menambah harinya untuk tinggal lebih lama di kawasan BTS.
"Kemudian dilanjutkan sebagai satu kesatuan kalender wisata nasional. Dengan begitu akan menjadi penunjang wisata baru selain panorama alam Gunung Bromo,” tandasnya.