Logo

Wabah Global Jadi Isu Dunia, Petrokimia Gresik Punya Strategi Jaga Ketahanan Pangan

Reporter:,Editor:

Jumat, 10 July 2020 23:00 UTC

Wabah Global Jadi Isu Dunia, Petrokimia Gresik Punya Strategi Jaga Ketahanan Pangan

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Rahmad Pribadi saat menjadi Irup virtual HUT PG ke-48.

JATIMNET.COM, Gresik - Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi menyampaikan, bahwa di isu dunia, yakni Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan kemungkinan terjadinya krisis pangan dan bencana kelaparan akibat wabah global. Sehingga negara penghasil dan pengekspor produk pertanian cenderung membatasi ekspornya menjaga stok pangan dalam negerinya.

Supply shock pun mendisrupsi rantai pasok pangan nasional. Untuk itu, Indonesia harus memperkuat sektor produksi pertanian domestik sebagai penopang utama ketahanan pangan nasional, sebab tanpa itu Indonesia tidak akan aman.

Petrokimia Gresik menapaki usia enam windu, ini menjadi istimewa karena mulai awal tahun hingga sekarang dunia tengah menghadapi wabah Covid-19,  berdampak pada sektor kesehatan, ekonomi, pangan dan pertanian.

"Sudah menjadi tugas bersama untuk memastikan krisis pangan tidak boleh terjadi di tanah air," ujar Rahmad saat menjadi Inspektur Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-48 Petrokimia Gresik secara virtual di Jakarta, Jumat 10 Juli 2020.

BACA JUGA: Petrokimia Perkuat Penetrasi Pasar Internasional, Sasar Negara Luar Asia

Petrokimia Gresik membaca krisis ini ibarat pedang bermata dua yang selalu menghadirkan peluang dan tantangan. "Terganggunya rantai pasok global memberikan peluang bagi Petrokimia Gresik untuk meningkatkan ekspor," lanjut Rahmad.

Selama bulan Maret hingga Juni 2020, terjadi lonjakan ekspor untuk produk Urea, NPK, NPS dan ZK, bahkan di bulan Maret 2020, Petrokimia Gresik mencetak rekor dengan melakukan ekspor Urea sebanyak 33.000 ton ke Meksiko. Sehingga volume ekspor pupuk pada semester I tahun 2020 (253 ribu ton), hampir menyentuh volume ekspor sepanjang tahun 2019 (392 ribu ton).

Ini sekaligus menjawab tantangan yang disampaikan Menteri BUMN bapak Ercik Thohir bahwa perusahaan negara harus bertransformasi menjadi perusahaan bertaraf internasional dan berdaya saing di pasar global, terangnya.

Tantangan kali ini menjaga pertanian sebagai benteng ketahanan pangan nasional untuk stabilitas ekonomi, serta mampu menyediakan makanan sehat bagi masyarakat dalam jumlah yang cukup untuk meningkatkan imunitas tubuh.

BACA JUGA: Berdayakan Pengusaha Lokal, UPZ Petrokimia Gresik Bantu Masyarakat Miskin Terdampak Covid-19

Petrokimia Gresik merespon dengan meluncurkan inovasi terbaru, yaitu "Phonska OCA" yang merupakan gabungan pupuk majemuk NPK dengan pupuk  organik  dalam  bentuk  cair, serta diperkaya mikroba.

Phonska OCA, produk organik yang diproduksi sepenuhnya dengan 100 persen bahan baku dalam negeri yang dapat meningkatkan produksi pertanian, juga mampu mengurangi ketergantungan pada sumber hara impor.

“Bagi Petrokimia Gresik, peluncuran Phonska OCA merupakan bagian dari program transformasi untuk menandai masa depan baru bagi perusahaan dan pertanian tanah air, terang Rahmad

Menghadapi tantangan di tengah wabah, Petrokimia Gresik memliki strategi berkontribusi bagi ketahanan pangan nasional, melalui penyediaan solusi bagi agroindustri menuju pertanian berkelanjutan.

“Transformasi yang telah dijalankan Petrokimia Gresik sejak tahun 2019 kini tidak sekadar menjadi burning platform, tapi sudah menjadi katalisator, ujar Rahmad, Jumat 10 Juli 2020.

BACA JUGA: Pandemi Covid-19 Petrokimia Gelar Panen Padi dan Pertahankan Ketersediaan Stok Pangan Nasional

Petrokimia Gresik, lanjut Rahmad, menyebutkan bahwa DNA perusahaan adalah DNA perubahan, sejak pertama berdiri pada tahun 1972, Petrokimia Gresik selalu melakukan hal-hal transformatif. 

Mulai dari memproduksi pupuk tunggal berbasis Nitrogen dan Fosfat, pupuk majemuk NPK pertama di Indonesia dengan basis chemical reaction, pupuk organik dengan kandungan C-Organik 12,5 persen, pupuk hayati.

Kemudian berkembang ke beragam produk pengembangan seperti benih, pengendalian hama, probiotik, kapur pertanian, dekomposer, produk olahan pertanian, serta beragam produk kimia berbagai jenis industri lainnya.

Tahun 2020, Petrokimia Gresik memulai bertransformasi dari single industry firm menjadi related diversified industry  meneruskan hilirisasi produk melalui Tiga strategi, yaitu peningkatan kapasitas, rekonfigurasi pabrik, dan pengembangan produk baru.

Strategi peningkatan kapasitas akan dimulai dengan membangun pabrik AlF3, pabrik baru ini menambah kapasitas produksi AlF3 menjadi dua kali lipat atau 25.000 ton per tahun. Pabrik ini mengolah limbah yang dihasilkan oleh Pabrik Asam Sulfat menjadi bahan penolong untuk peleburan tembaga, sehingga akan mampu meningkatkan revenue. 

Pada usia ke-48 tahun ini menjadi milestone keberhasilan Petrokimia Gresik memproduksi Methyl Ester Sulfonate (MES), produk baru yang dikembangkan bekerjasama dengan Surfactant Bioenergy Research Centre Institut Pertanian Bogor (SBRC IPB). 

MES adalah bio-degradable surfactant yang dapat digunakan di sektor migas untuk meningkatkan produksi lapangan minyak tua melalui teknologi EOR (Enhanced Oil Recovery). "Ini merupakan terobosan penting yang sangat ditunggu dan diharapkan oleh pelaku industri minyak dan gas di Indonesia," tandas Rahmad.

Berikutnya, di tahun ini Petrokimia Gresik akan membangun pabrik Soda Ash berkapasitas 300 ribu ton, pabrik ini menjadi yang pertama di Indonesia, untuk penopang penting dalam mendukung tumbuh kembangnya industri kaca dan deterjen dalam negeri. 

"Melalui program hilirisasi diharapkan Petrokimia Gresik semakin mampu melaksanakan tugas pokok sebagai penopang ketahanan pangan nasional, serta memperkuat industri kimia nasional," ujar Rahmad. 

Lebih lanjut Ia menjelaskan, transformasi yang dijalankan Petrokimia Gresik sejak awal tahun 2019 berjalan on the track, fokus perbaikan supply chain yang berhasil meraup laba bersih sebesar Rp1,5 triliun atau 129 persen dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2019 yang ditetapkan sebesar Rp1,16 triliun.

Ini merupakan energi baru untuk meneruskan program transformasi di tahun 2020-2021. "Sehingga Petrokimia Gresik dapat terus berkembang dan berkontibrusi nyata untuk bangsa, masyarakat dan stakeholder," Rahmad memungkasi.