Logo

Petrokimia Perkuat Penetrasi Pasar Internasional, Sasar Negara Luar Asia

Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Petrokimia Ekspor 50 Ribu Ton Pupuk NSP ke India
Reporter:,Editor:

Rabu, 17 June 2020 06:20 UTC

Petrokimia Perkuat Penetrasi Pasar Internasional, Sasar Negara Luar Asia

Proses muat pupuk ke kapal Merylisa V dipelabuhan Petrokimia Gresik untuk ekspor. Foto: Humas PG.

JATIMNET.COM, Gresik - Bentuk upaya kontribusi perusahaan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, pada peningkatan kinerja ekspor nasional agar neraca perdagangan tetap surplus. 

Petrokimia Gresik perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, kembali mencatat rekor baru ekspor pupuk terbesar dalam sekali pengiriman, yaitu 50 ribu ton pupuk NPS ke India.

Upaya selain menyumbang devisa, ternyata juga mendorong penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat, ekspor pupuk NPS ini menambah capaian penjualan ekspor Petrokimia Gresik di tahun 2020.

Direktur Permasaran Petrokimia Gresik Digna Jatiningsih menegaskan ekspor dilakukan setelah perusahaan memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi domestik sesuai alokasi pemerintah.

BACA JUGA: Petrokimia Jamin Distribusi Pupuk Bersubsidi Lancar Saat Penerapan PSBB

“Petani dalam negeri tidak perlu khawatir, kami tetap menjalankan kewajiban penyaluran pupuk bersubsidi sesuai alokasi pemerintah, dan menyediakan pupuk non-subsidi untuk kebutuhan yang tidak teralokasi pada skema subsidi," terang Digna, Selasa 16 Juni 2020.

Hingga semester I tahun ini, pihaknya telah mengekspor pupuk sebanyak 253 ribu ton, terdiri dari NPS 175 ribu ton dan Urea 78 ribu ton, ke India dan Meksiko.

"Capaian ini sudah 58 persen dari target ekspor perusahaan, dimana tahun ini kami menargetkan ekspor pupuk ZK, NPK, NPS dan Urea sebanyak 435 ribu ton, atau meningkat 10 persen dari realisasi tahun 2019," paparnya.

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia saat ini, sangat berdampak terhadap perdagangan dan perekonomian global, namun tidak begitu mengganggu kinerja penjualan ekspor pupuk Petrokimia Gresik.

BACA JUGA: Petrokimia Luncurkan Pupuk NPK Petro Ningrat dan Kemasan Baru

“Justru menjadi peluang, karena demand dari berbagai negara tetap tinggi, namun supply-nya berkurang karena negara-negara penyuplai pupuk seperti China sempat menghentikan ekspor akibat pandemi Covid-19," kata Digna.

Sementara pengiriman pupuk ekspor yang melibatkan awak kapal asing, Petrokimia Gresik tetap menjalankan protokol pencegahan Covid-19, termasuk di seluruh pelabuhan Petrokimia Gresik. “Ke depan, kami akan terus memperkuat penetrasi pasar internasional dengan menyasar negara-negara di luar Asia," ujar Digna.

Petrokimia Gresik memiliki 31 pabrik dengan kapasitas produksi sebesar 8,9 juta ton per tahun, terdiri dari 5 juta ton pupuk dan 3,9 juta ton non-pupuk dari 2,7 juta ton diantaranya adalah pupuk NPK dan NPS.

Dari jumlah tersebut, sebesar 2,2 juta ton digunakan untuk memenuhi alokasi pupuk NPK bersubsidi, sedangkan selebihnya untuk memenuhi pasar komersil, baik retail maupun ekspor.

“Keunggulan kompetitif dari Petrokimia Gresik adalah mampu memproduksi pupuk NPK dan NPS dengan formulasi sesuai kebutuhan konsumen, sehingga sangat customized, kata Digna.