Senin, 01 July 2019 11:05 UTC
Foto: Panitia PPDB SMPN 1 Ponorogo
JATIMNET.COM, Ponorogo – Sistem zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) akhirnya membuat 4 siswa mengundurkan diri dari SMPN 1 Ponorogo. Saat ini masih ada sejumlah 52 siswa yang masuk ke SMP tervaforit sekota reyog tersebut menggunakan surat keterangan domisili (Suketdom).
“Kita tidak berhak mencoret, sehingga 4 siswa ini mengundurkan diri,” kata Kepala Sekolah SMPN 1 Ponorogo, Yulis Dwi Astuti, Senin 1 Juli 2019.
Yuli pangilan akrab Yulis menuturkan jika 4 siswa yang mengundurkan diri tersebut memang kedapatan bahwa suketdom yang mereka gunakan tidak sesuai dengan KK. Sehingga suketdom yang mereka gunakan untuk PPDB tidak masuk persyaratan untuk sistem zonasi.
BACA JUGA: Perpanjangan PPDB di Kabupaten Ponorogo Menuai Protes
“Ada satu siswa yang SD-nya Pacitan, orang tuanya di Pacitan, tapi kok domisilinya di sini,” ungkapnya.
Ia menjelaskan meski ada 4 siswa di sekolahnya yang akhirnya mengundurkan diri dan sudah melakukan daftar ulang akan tetapi Yuli memastikan tidak akan kekurangan pagu. Pasalnya kekosongan tersebut langsung diisi oleh siswa yang masuk daftar cadangan.
Sementara itu wakil komisi D DPRD Ponorogo, Budi Purnomo menuturkan seharusnya PPDB SMP itu dibuat sistem online seperti halnya PPDB SMA, sehingga semua tidak seperti sekarang ini, dimana setiap institusi bekerja sendiri.
“Akhirnya wali murid kerepotan dalam menentukan pilihan sekolah bagi anaknya,” tuturnya.
BACA JUGA: 53 SMP di Jember Kekurangan Siswa PPDB Sistem Zonasi
Ia menyarankan sebaiknya dibuatkan sistem pilihan dalam PPDB agar anak yang tidak diterima di satu sekolah langsung bisa berganti pilihan yang sudah dipilih.
“Sederhananya untuk PPDB mendatang diknas harus menyiapkan server agar hal-hal semacam ini sudah langsung terfilter oleh sistem,” pungkasnya.