Logo

Sambut Musim Hujan, BPBD Kota Mojokerto Siapkan Posko Trauma Healing dan Siaga 24 Jam

Reporter:,Editor:

Rabu, 17 September 2025 06:00 UTC

Sambut Musim Hujan, BPBD Kota Mojokerto Siapkan Posko Trauma Healing dan Siaga 24 Jam

Kepala Pelaksana BPBD Kota Mojokerto Ganesh P. Kresnawan saat diwawancarai awak mediaketerangan. Foto: Hasan

JATIMNET.COM, Mojokerto – Menjelang datangnya musim penghujan, Pemerintah Kota Mojokerto melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mulai memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana. 

Tak hanya fokus pada penanganan dampak fisik, BPBD juga akan menghadirkan posko trauma healing yang memberikan layanan konseling dan dukungan psikologis bagi para korban, terutama anak-anak.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Mojokerto Ganesh P. Kresnawan menegaskan langkah ini menjadi bagian penting dari strategi mitigasi bencana yang tengah disiapkan pemerintah.

“Kami dalam waktu dekat akan membuka layanan konseling pascabencana. Ini penting karena dampak bencana tidak hanya fisik, tetapi juga psikologis, terutama pada anak-anak,” ujarnya, Rabu, 17 September 2025.

Selain posko trauma healing, BPBD juga mendirikan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) yang akan aktif selama 24 jam penuh. Posko ini diperkuat tim reaksi cepat gabungan, mulai dari petugas Dinas Pemadam Kebakaran, Satpol PP, hingga relawan lintas komunitas.

BACA: Kota Mojokerto Resmi Miliki BPBD, Ning Ita Lantik Ganesh Pressiatantra sebagai Kepala Pelaksana

“Kami buat Posko Siaga 24 jam. Jadi, laporan bencana bisa langsung kami tangani di lapangan. Personel dari Damkar dan Satpol PP sudah kami siapkan,” kata Ganesh.

Pemkot Mojokerto juga berencana menggelar apel siaga bencana dengan melibatkan berbagai unsur, mulai dari kelurahan, organisasi kepemudaan, relawan, hingga media massa. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat koordinasi lintas sektor dalam penanggulangan bencana.

BPBD Kota Mojokerto juga menyiapkan gebrakan baru dengan membentuk kelompok Pemuda Tanggap Bencana. Kelompok ini nantinya akan mendapatkan pelatihan khusus dan berkoordinasi dengan Dinas Kepemudaan serta organisasi kepemudaan setempat.

“Instruksi dari Ibu Wali Kota dan Gubernur jelas, kami harus merangkul elemen masyarakat. Maka kami akan koordinasikan dengan dinas terkait dan komunitas kepemudaan. Harapannya, ketika bencana terjadi, mereka siap turun tangan membantu evakuasi dan pertolongan pertama,” katanya.

Tak hanya fokus pada penanganan pascabencana, BPBD juga menyiapkan berbagai bantuan logistik darurat seperti kompor, cangkul, sekop, hingga perlengkapan dasar lain. Bantuan ini akan disalurkan langsung ke lokasi terdampak untuk membantu masyarakat bertahan di kondisi darurat.

BACA: Mojokerto Tuan Rumah Bulan PRB 2025, Momentum Besar untuk Kota Tangguh Bencana

“Minimal warga bisa membuat bendungan darurat atau perlindungan sementara. Kami siapkan semuanya dari sekarang,” kata Ganesh.

Selain itu, edukasi kebencanaan juga menjadi perhatian. Melalui pelatihan penanganan bencana ringan, warga diharapkan mampu menjadi peenolong pertama di lingkungannya masing-masing.

Ganesh juga menekankan bahwa layanan trauma healing tidak hanya ditujukan untuk bencana besar seperti banjir atau kebakaran, melainkan juga insiden sehari-hari yang bisa berdampak psikologis, khususnya bagi anak-anak.

“Kami pernah menangani anak kecil yang jarinya terjepit cincin, atau digigit hewan. Anak-anak ini kadang menunjukkan trauma setelah kejadian. Maka, posko trauma healing ini tidak hanya untuk bencana besar, tapi juga insiden-insiden kecil yang bisa berdampak jangka panjang,” katanya.