Rabu, 05 November 2025 06:30 UTC
Suasana apel kesiapsiagaan dalam mengantisipasi potensi datangnya bencana di musim hujan. Foto: Humas Polresta Gresik.
JATIMNET.COM, Gresik - Menghadapi potensi bencana alam yang meningkat seiring datangnya musim hujan, Polres Gresik menggelar Apel Gelar Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Tahun 2025, Rabu, 5 November 2025.
Kegiatan yang digelar di halaman Mapolres Gresik itu menjadi langkah konkret untuk memastikan kesiapan personel, sarana, dan prasarana dalam menghadapi kemungkinan bencana di wilayah Kabupaten Gresik.
Apel tersebut juga menegaskan sinergi lintas instansi dalam penanggulangan bencana. Sejumlah unsur turut hadir, mulai dari TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Damkar, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, hingga BPBD Kabupaten Gresik.
Kapolres Gresik, AKBP Rovan Richard Mahenu, menegaskan pentingnya kesiapsiagaan dan koordinasi lintas sektor untuk meminimalkan risiko korban dan kerugian akibat bencana.
BACA: Pemkab Gresik Percepat Validasi Data Warga Miskin Demi Ketepatan Bansos 2026
“Apel ini merupakan bentuk pengecekan kesiapan personel maupun sarpras dalam pencegahan dan penanggulangan bencana alam,” ujarnya.
Ia berharap seluruh personel dan instansi terkait dapat bersinergi dengan cepat, sigap, dan tepat dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat.
Dalam apel tersebut, Rovan bersama pimpinan instansi terkait melakukan pemeriksaan pasukan dan peralatan guna memastikan seluruh unit siap digerakkan kapan pun dibutuhkan.
Rovan juga mengingatkan bahwa secara geografis Indonesia berada di wilayah Cincin Api (Ring of Fire) yang rawan bencana. Berdasarkan data BMKG, puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada November 2025 hingga Januari 2026, dengan potensi La Nina yang dapat berlangsung sampai Februari 2026.
BACA: Pejabat Disperkimhub Sumenep Ditahan dalam Kasus Korupsi BSPS
“Kondisi ini meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor,” tambahnya.
Rovan juga menegaskan komitmen aparat kepolisian untuk selalu hadir di tengah masyarakat, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar negara tidak abai dalam melindungi rakyat dari segala bentuk bahaya.
“Penanggulangan bencana bukan sekadar tugas kedinasan, tetapi juga panggilan kemanusiaan. Mari kita menjadi garda terdepan dalam melindungi rakyat,” tegas Rovan.
Untuk memperkuat kesiapsiagaan di lapangan, Rovan menekankan delapan poin penting, antara lain: deteksi dini dan pemetaan wilayah rawan bencana bersama BMKG, penyampaian informasi dan imbauan kamtibmas, kesiapan sarana dan logistik, latihan tanggap darurat rutin, peningkatan kecepatan respons, pelaksanaan tugas kemanusiaan secara humanis, evaluasi berkelanjutan, serta koordinasi lintas sektor.
Dengan langkah antisipatif ini, Polres Gresik berharap seluruh elemen masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga keselamatan, meningkatkan kewaspadaan, dan memperkuat solidaritas saat menghadapi ancaman bencana.
