Selasa, 10 September 2019 02:18 UTC
PAPARKAN IPAL. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini paparkan kelebihan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di depan 261 peserta dari 10 provinsi dan 114 kabupaten di acara National Slum Upgrading Program (NSUP), Senin 9 September 2019.
JATIMNET.COM, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memaparkan kelebihan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dalam kegiatan rapat koordinasi percepatan pelakasanaan bertajuk National Slum Upgrading Program (NSUP), Senin 9 September 2019 di Hotel Wyndham Surabaya.
Risma mengatakan, pembuatan IPAL ini bersamaan dengan upayanya dalam pengelolaan lingkungan dan membuat saluran di Kota Surabaya, baik di jalan umum maupun di permukiman warga.
“Sebetulnya pemasangan saluran pembuangan air sangat penting sekali terhadap kota ke depan. Karena jika tidak diperhatikan, maka air akan ke mana-mana, kawasan kota akan kumuh. Maka impact-nya, banyak sekali terutama kesehatan bagi warga sendiri,” kata Risma dalam rilis resminya, Selasa 10 September 2019.
BACA JUGA: DPRD Surabaya: Pembangunan Alun-Alun Suroboyo Tonggak Sejarah Kepemimpinan Risma
Risma menyampaikan hingga saat ini pihaknya memaksimalkan pemasangan saluran pembuangan air sampai gang-gang kecil. Bahkan ketika tidak bisa dipasang di pinggir, ia pun memutuskan memasang saluran pembuangan air di tengah jalan.
“Ada gang yang cukup sempit sekitar satu meter, itu pun saya tetap paksa agar dipasang saluran di tengah,” jelasnya.
Saluran ini disertai dengan IPAL, kata dia, hal tersebut karena air limbah dapat diolah dan dimanfaatkan lebih banyak lagi untuk masyarakat. Apalagi sejauh ini sudah ada beberapa air IPAL yang dimanfaatkan menyiram tanaman warga, mencuci motor, dan juga menyiram kebakaran.
BACA JUGA: Risma: Menciptakan SDM yang Unggul, Semua Talenta Harus Dikerjakan
Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini memastikan, tidak hanya pembangunan fisik saja yang dilakukan. Namun, pihaknya juga memberikan edukasi kepada warga terkait pentingnya menjaga lingkungan.
“Tidak hanya membangun fisik saja. Warga juga harus diberi edukasi agar upaya ini lebih sustainable dan investasi yang sudah dikeluarkan tidak sia-sia,” katanya.
Sementara itu, Kepala Sub Direktorat Standardisasi dan Kelembagaan Perngembangan Kawasan Pemukiman, Taufan Madiasworo menjelaskan, dipilihnya Surabaya sebagai tempat rapat karena dinilai kota ini memiliki contoh penanganan dan mampu meningkatkan kualitas permukiman layak huni dan berkelanjutan.
BACA JUGA: Antisipasi Global Warming Risma Tanam Cemara Udang
“Makanya Surabaya kami jadikan percontohan. Itulah salah satu alasan dan pertimbangan Kota Surabaya dipilih,” kata Taufan di sela-sela acara.
Menurutnya, selain Surabaya sebagai kota percontohan, sosok Wali Kota Risma lah yang ada di balik kemajuan Kota Surabaya. “Beliau sangat banyak sekali ide, pemikiran, terobosan dan itu bisa kami jadikan pembelajaran ke depan, Apalagi beliau tadi cerita pengalaman yang luar biasa,” pungkasnya.
