Jumat, 10 December 2021 06:20 UTC
PENANAMAN MANGROVE. Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak usai menghadiri penanaman pohon mangrove di Pantai Duta, Kec. Paiton, Kab. Probolinggo. Foto: Zulkiflie
JATIMNET.COM, Probolinggo - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengatakan pemerintah tengah melakukan pemetaan terhadap lingkungan alam yang rusak akibat erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang.
Meski demikian, Emil menyebut sejumlah areal hutan yang menjadi pilot project kehutanan sosial masih aman dari terjangan erupsi Gunung Semeru.
"Tapi nantinya, kami tetap perlu untuk bisa diakses masyarakat yang rumahnya tak bisa dihuni lagi," ujar Emil usai penanaman pohon mangrove di Pantai Duta, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Kamis, 9 Desember 2021.
Emil menyampaikan pemerintah daerah, provinsi, hingga pusat sedang fokus memetakan wilayah mana saja yang layak menjadi tempat relokasi tempat tinggal warga terdampak erupsi Gunung Semeru.
BACA JUGA: Berbahaya, Pemerintah Rencana Relokasi 2.000 Rumah Terdampak Erupsi Semeru
"Saya kemarin ketemu warga Curah Kobokan yang mengungsi di Desa Sumber Mujur, itu bilang saya jangan di Oro-Oro Ombo, Pak, tapi di Penanggal. Nah ini yang mesti kita petakan," tutur Emil.
Menurut Emil, hal tersebut tak hanya menyangkut pemindahan tempat tinggal, tetapi juga mata pencaharian warga, sehingga pemetaan sekaligus penentuan relokasi perlu dipikirkan.
"Jadi bukan sekedar mindah rumah, namun ada mata pencaharian yang mereka pertahankan. Saya rasa Bupati Lumajang di bawah koordinasi Ibu Gubernur Khofifah tengah melakukan pemetaan secara seksama," katanya.
Emil menyampaikan jalur-jalur lahar sebenarnya sudah ada pemetaannya, hanya saja ada hal yang memang perlu diwaspadai.
BACA JUGA: Jokowi Temui Korban Erupsi Semeru, Janjikan Perbaikan Infrastruktur
Semisal di Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, yang sebenarnya merupakan wilayah berwarna kuning, namun karena bersebelahan dengan wilayah yang berwarna pink, sehingga perlu adanya pemetaan.
"Sehingga dalam penataan tata ruang ke depan perlu ada wawasan kebencanaan. Dan ini tak hanya berlaku untuk itu karena kita punya beberapa vulcano (gunung berapi) di Jawa Timur," kata Emil.
Gunung Semeru mengalami erupsi pada Sabtu 4 Desember 2021, pukul 14.47 WIB. Erupsi Gunung Semeru tersebut menimbulkan guguran awan panas yang banyak mengarah ke sejumlah kampung di barat daya Semeru antara lain Besuk Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, dan Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
Atas insiden tersebut banyak warga yang tertimbun longsoran tanah, maupun terkena awan panas. Ribuan rumah warga rusak parah, termasuk fasilitas umum.