Sabtu, 17 October 2020 01:00 UTC
BLUSUKAN: Dirut Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo beserta jajaran blusukan ke gudang-gudang dan kios resmi di Jawa Tengah. Foto: Humas Petrokimia Gresik
JATIMNET.COM, Gresik - PT Petrokimia Gresik (PG), perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, memastikan kesiapan gudang dan kios dalam menghadapi musim tanam Oktober - Maret (Okmar).
Direktur Utama PG, Dwi Satriyo Annurogo beserta jajaran blusukan ke gudang dan kios resmi di Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Boyolali dan Kota Surakarta, serta Kabupaten Sukoharjo dan Klaten, Kamis (15 Oktober) kemarin.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019, Jateng penghasil padi terbesar nasional mengalahkan Jatim dan Jabar, panen di Jateng mencapai 1.678.479 hektar menghasilkan padi 9,7 juta ton Gabah Kering Giling 5,5 juta ton beras.
"Jawa Tengah harus mendapatkan kawalan ekstra pada saat menghadapi musim tanam kedua tahun 2020, apalagi musim tanam kali ini berlangsung di tengah wabah Covid-19," ujar Dwi Satriyo, Jumat 16 Oktober 2020.
BACA JUGA: Petrokimia Gresik Pastikan Stok Pupuk Bersubsidi Aman, Gubernur Jatim Pantau Secara Langsung
Stok pupuk bersubsidi Petrokimia Gresik saat ini secara nasional sebesar 646.079 ton, melebihi ketentuan minimum pemerintah (172.288 ton), terdiri dari Pupuk Urea 74.215 ton, ZA 73.224 ton, SP-36 117.549 ton, Phonska 297.550 ton, dan Petroganik 83.541 ton.
Dari total stok, untuk Provinsi Jawa Tengah sebesar 59.912 ton, rinciannya ZA 6.132 ton, SP-36 9.209 ton, NPK Phonska 35.839 ton dan Petroganik 8.732 ton (khusus pupuk Urea di provinsi Jateng jadi tanggung jawab penyaluran PT Pupuk Sriwijaya).
“Kewajiban dari Petrokimia Gresik adalah menyediakan dan menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai penugasan pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan nasional,” ujar Dwi Satriyo.
Dalam penyalurannya, perusahaan memegang teguh prinsip 6 tepat, yaitu Tepat Harga, Tepat Tempat, Tepat Jumlah, Tepat Mutu, Tepat Jenis, dan Tepat Waktu, memiliki 77 orang Staf Perwakilan Daerah Penjualan tersebar di wilayah Indonesia.
BACA JUGA: Mentan dan Petrokimia Gresik Komitmen Wujudkan Industri Berbasis Ramah Lingkungan
Tidak hanya itu, Petrokimia juga melakukan penggalian aspirasi petani, sebab sebaran potensi pertanian di Jawa Tengah lengkap di seluruh subsektor pertanian, mulai dari tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan maupun kehutanan.
"Audiensi langsung agar Petrokimia Gresik dapat memberikan solusi tepat sasaran atas segala kebutuhan di sektor agroindustri. Postensi ini energi besar mendukung masa depan pertanian di Indonesia, harus didukung dari dalam menjaga kemajuan pertanian di tanah air,” tukasnya.
Lebih jauh Dwi Satriyo menerangkan, mengacu survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) BPS bulan Februari 2020 menyebutkan sekitar 26,06 persen penduduk Jateng yang berusia produktif bekerja di sektor pertanian.
Untuk itu, Petrokimia Gresik senantiasa mendukung pemerintah pusat maupun daerah menjaga ketahanan pangan nasional, mengawal pertanian secara komprehensif, pupuk berkualitas, pengendalian hama, konsultasi pertanian lewat layanan mobil uji tanah di 8 provinsi di Indonesia.