Logo

Petrokimia Gresik Pastikan Stok Pupuk Bersubsidi Aman, Gubernur Jatim Pantau Secara Langsung 

Reporter:,Editor:

Jumat, 18 September 2020 05:40 UTC

Petrokimia Gresik Pastikan Stok Pupuk Bersubsidi Aman, Gubernur Jatim Pantau Secara Langsung 

PUPUK SUBSIDI. Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa (biru) meninjau okasi gudang penyetokan pupuk bersubsidi milik Petrokimia Gresik. Foto: humas PG.

JATIMNET.COM, Gresik - Petrokimia Gresik senantiasa siap mendukung ketahanan pangan nasional, dimana pupuk bersubsidi, sebagai salah satu sarana penting produksi pertanian terlebih di tengah pandemi Covid-19.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, memastikan stok pupuk bersubsidi Petrokimia Gresik tahun 2020 untuk keterbutuhan petani aman. “Kewajiban dari Petrokimia Gresik adalah menyediakan dan menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai ketentuan atau penugasan dari pemerintah,” ujar Dwi Satriyo, Kamis 18 September 2020 kemarin.

Saat ini 557.733 ton terproduksi melebihi ketentuan minimum pemerintah (491.518 ton), terdiri dari Pupuk Urea 69.977 ton, ZA 78.653 ton, SP-36 110.248 ton, Phonska 224.088 ton, dan Petroganik 74.767 ton.

Dari total stok tersebut, untuk Provinsi Jawa Timur sebesar 217.895 ton, dengan rincian Urea 69.977 ton, ZA 30.675 ton, SP-36 31.389 ton, NPK Phonska 46.932 ton dan Petroganik 38.922 ton. "Tidak hanya pupuk, Petrokimia Gresik juga siap membantu petani dalam pengendalian hama, sehingga pengawalannya lengkap," ujarnya.

BACA JUGA: Pupuk Subsidi Urea Langka, Biaya Produksi Tanam Kedua Membengkak

Untuk pengawalan pertanian yang komprehensif, Petrokimia Gresik memiliki produk pengendalian hama melalui anak perusahaan (Petrokimia Kayaku dan Petrosida Gresik), serta layanan 15 unit mobil uji tanah rersebar di delapan provinsi.

Penyaluran pupuk bersubsidi Petrokimia Gresik berpedoman pada Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor 01 Tahun 2020. 

Ditetapkan alokasi pupuk bersubsidi nasional sebesar 7,9 juta ton pada Pupuk Indonesia, Petrokimia Gresik mendapat tugas penyaluran sebesar 4,7 juta ton atau 59 persen dari total penugasan nasional. 

“Dalam penyalurannya, perusahaan memegang teguh prinsip 6 tepat, yaitu Tepat Harga, Tepat Tempat, Tepat Jumlah, Tepat Mutu, Tepat Jenis, dan Tepat Waktu,” jelasnya.

BACA JUGA: Pemprov Pastikan Tidak Ada Kelangkaan Pupuk Bersubsidi

Petrokimia Gresik memiliki 77 Staf Perwakilan Daerah Penjualan tersebar di Indonesia, yang berkoordinasi dengan Dinas Pertanian, Penyuluh Lapangan (PPL), Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3), kelompok tani, juga aparat berwajib setempat. 

Petrokimia juga merekomendasi pemupukan berimbang 5:3:2, menjadi solusi atas pemakaian pupuk yang cenderung berlebih agar alokasi pupuk bersubsidi yang terbatas bisa lebih efektif dan efisien.

Selain memenuhi kewajiban menyalurkan pupuk bersubsidi, Petrokimia Gresik juga menyiapkan stok pupuk non-subsidi sebagai solusi kebutuhan pupuk yang tidak teralokasi skema subsidi.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa berkunjung ke Petrokimia Gresik, meninjau ketersediaan pupuk bersubsidi menjelang musim tanam Oktober 2020 – Maret 2021 (Okmar). 

Gubernur Khofifah meminta sejumlah kabupaten di Jatim untuk mempercepat masa tanam kedua guna mengantisipasi krisis pangan akibat kemarau panjang dan pandemi covid-19 yang belum juga mereda di paruh kedua tahun 2020 ini.

Untuk itu, ia juga meminta dukungan dari berbagai pihak, termasuk Petrokimia Gresik selaku produsen pupuk, dalam hal penyediaan pupuk bersubsidi, terlebih memperketa pengawasan penyaluran pupik bersubsidi bersama pemerintah daerah.