Logo

Mentan dan Petrokimia Gresik Komitmen Wujudkan Industri Berbasis Ramah Lingkungan

Reporter:,Editor:

Sabtu, 05 September 2020 09:00 UTC

Mentan dan Petrokimia Gresik Komitmen Wujudkan Industri Berbasis Ramah Lingkungan

MENTAN. Mentri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (setelan safari) bersama jajaran Direksi di lokasi Wisma Kebomas Petrokimia Gresik. Foto: Agus.

JATIMNET.COM, Gresik - Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo (SYL) berkunjung ke Petrokimia Gresik, ia meninjau ketersediaan pupuk bersubsidi menjelang musim tanam Oktober 2020  Maret 2021 (Okmar), pada Jumat kemarin, 4 September 2020

Dalam kesempatan ini, Mentan YSL juga melakukan penanaman pohon di area Petrokimia Gresik sebagai simbol komitmennya bersama Petrokimia Gresik untuk mewujudkan industri berbasis ramah lingkungan.

Menurut Syahrul, untuk melakukan langkah dan produktifitas pertanian maksimal itu harus varietas baik, pemupukan baik dan budidaya yang benar. 

"Saya yakin Petrokimia ini bersama yang lain, tetap konsentrasi maksimal, tentu agar rencana-rencana pertanian dapat maksimal dalam menyelesaikan pupuk bersubsidi juga pupuk non subsidi," kata Syahrul, Jumat 5 September 2020.

BACA JUGA: Pupuk Subsidi Langka, Polisi Sidak Stok Distributor Pupuk

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo mengungkapkan, saat ini stok bersubsidi Petrokimia Gresik sejumlah 418.451 ton, dengan rincian Pupuk Urea 51.278 ton, ZA 53.782 ton, SP-36 100.111 ton, Phonska 153.948 ton, dan Petroganik 59.332 ton.

Dari total stok tersebut, untuk Provinsi Jawa Timur sebesar 130.402 ton, dengan rincian Urea 51.278 ton, ZA 15.531 ton, SP-36 24.387 ton, NPK Phonska 10.316 ton dan Petroganik 28.890 ton. 

Sedangkan untuk Kabupaten Gresik sebesar 22.718 ton antara lain Urea 3.265 ton, ZA 871 ton, SP-36 7.561 ton, NPK Phonska 1.954 ton, dan Petroganik 9.067 ton. 

Kewajiban dari Petrokimia Gresik adalah menyediakan dan menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai ketentuan atau penugasan dari pemerintah, ujar Dwi Satriyo mendampingi Menyan RI.

BACA JUGA: Pemprov Pastikan Tidak Ada Kelangkaan Pupuk Bersubsidi

Pihaknya pun siap mendukung ketahanan pangan nasional, dimana pupuk bersubsidi sebagai salah satu sarana produksi pertanian, yang penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian, terlebih di tengah pandemi Covid-19. "Tidak hanya pupuk, Petrokimia Gresik juga siap membantu petani dalam pengendalian hama, sehingga pengawalannya lengkap," ujarnya.

Dalam penyaluran pupuk bersubsidi Petrokimia Gresik berpedoman Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor 01 Tahun 2020 Tentang Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2020.

Kementan menetapkan alokasi pupuk bersubsidi nasional sebesar 7,9 juta ton kepada Pupuk Indonesia, Petrokimia Gresik menyalurkan sebesar 4,7 juta ton atau 59 persen dari total penugasan nasional. 

BACA JUGA: Jatah Pupuk Subsidi di Jatim Susut, DPRD Jatim Yakin Ada Diskresi 10 Persen

“Dalam penyalurannya, perusahaan memegang teguh prinsip 6 tepat, yaitu Tepat Harga, Tepat Tempat, Tepat Jumlah, Tepat Mutu, Tepat Jenis, dan Tepat Waktu,” jelasnya.

Oleh karena itu, Ia menegaskan kepada seluruh distributor dan kios resmi senantiasa mematuhi peraturan yang berlaku, dan tidak terlibat dalam penyelewengan, penimbunan, atau menjual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

"Petrokimia Gresik tidak akan segan untuk memberhentikan kerjasama distribusi jika distributor atau kios resmi terbukti melakukan penyelewengan," tegas Dwi Satriyo mempungkasi.