Rabu, 02 October 2019 15:35 UTC
HARI BATIK. Siswa SMA Negeri 1 Kedungwaru Tulungagung membatik di atas selembar kain, Rabu 2 Oktober 2019. Sekolah ini memperingati Hari Batik Nasional dengan memperkenalkan batik Majan pada siswanya. Foto: Fadly Rahmawan.
JATIMNET.COM, Tulungagung – SMA Negeri 1 Kedungwaru Kabupaten Tulungagung memperkenalkan siswanya pada batik khas Majan dalam peringatan Hari Batik Nasional, Rabu 2 Oktober 2019.
“Budaya batik juga kami masukkan dalam kurikulum pendidikan yang terintegrasi dalam beberapa mata pelajaran," kata Kepala Sekolah Harim Soejatmiko di sela pelatihan membatik bagi siswa dalam acara itu.
Tampak para siswa antusias belajar membatik didampingi guru pembimbing. Mereka tekun mengikuti arahan membuat kain batik, dari menggambar pola, mencanting, hingga mewarnai. Mereka membuat batik Majan, batik khas Tulungagung. “Tulungagung juga terkenal sebagai kota batik,” Harim.
BACA JUGA: PKK Gresik Ubah Limbah Batik Jadi Produk Bernilai Ekonomi
Sejumlah siswa mengatakan membatik merupakan kegiatan yang menyenangkan, meski prosesnya tak mudah. Karenanya, perlu ketelatenan dan kesabaran. Bagi mereka, ada kepuasan tersendiri saat berhasil membuat selembar kain batik. “Di sini saya belajar membatik mulai dari nol,” kata Vira Agung Praningtiyas, seorang siswa peserta pelatihan membatik.
BATIK MAJAN. Sejumlah Siswa SMA Negeri 1 Kedungwaru Tulungagung membatik di atas selembar kain, Rabu 2 Oktober 2019. Daerah ini mengenal batik Majan sebagai batik khas. Foto: Fadly Rahmawan.
Di SMA Negeri 1 Kedungwaru, keterampilan membatik menjadi kebijakan sekolah untuk mengembangkan minat pelajar dalam melestarikan budaya tradisional. Terutama batik Majan khas Tulungagung. Sejak 2008, materi ini diintegerasikan dalam beberapa mata pelajaran.
BACA JUGA: Perajin Probolinggo Bagi-bagi Batik kepada Pengguna Jalan di Pantura
“Misalnya dalam pelajaran kimia, kami jelaskan apa saja unsur kimia dalam proses pewarnaan kain batik,” kata guru pendamping pelatihan membatik Evi Irawati. Atau, ia melanjutkan, “Dalam pelajaran ekonomi kami berikan materi pemasaran dan kewirausahaan batik.”
Menurut dia, batik karya siswanya bahkan telah dipamerkan dalam pameran UMKM Jawa Timur.
Ia berharap dengan mengangkat kekhasan batik lokal, siswa bisa belajar nilai dan makna filosofis yang terkandung dalam motif batik Majan. Selain itu, batik Majan memang memiliki pesona tersendiri. Berbeda dengan kebanyakan batik berwarna gelap, batik Majan cenderung berani dalam warna. Ada merah, hijau, kuning, ungu, dan biru.
