Logo

PKK Gresik Ubah Limbah Batik Jadi Produk Bernilai Ekonomi

Reporter:,Editor:

Rabu, 02 October 2019 11:14 UTC

PKK Gresik Ubah Limbah Batik Jadi Produk Bernilai Ekonomi

DARI LIMBAH. Ketua PKK Desa Sekapuk, Rif'atul Mubarokah (dua dari kiri) bersama anggota PKK lainnya menunjukkan hasil kreasi dari batik, Selasa 2 Oktober 2019. Foto: Agus Salim.

JATIMNET.COM, Gesik – Ibu-Ibu PKK Desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik mampu mengubah limbah menjadi produk kreatif yang bernilai ekonomi tinggi.

Dari limbah kain batik yang semula hanya untuk kain lap dan tidak berguna, telah diubah menjadi pembungkus dompet yang cantik. Proses pembuatannya juga tidak terlalu sulit, namun butuh ketelatenan ekstra.

“Selain mengurangi sampah, kami mencoba berkreasi lewat limbah kain batik, sekaligus memperingati Hari Batik Nasional,” kata Ketua PKK Desa Sekapuk, Rif'atul Mubarokah kepada Jatimnet.com, Selasa 2 Oktober 2019.

BACA JUGA: 270 UMKM Surabaya Akan Sambut Peserta Marathon dan APHC di Tunjungan

Rif'atul mengaku ide membuat produk kreatif ini bertujuan selain memberdayakan ibu rumah tangga, juga memberi edukasi cara membuat dompet, tas, dan produk handycraft dari limbah kain Batik.

Hasil hiasan-hiasan kreatif ini, dikatakan Rif'atul, telah dipasarkan secara daring (online). Bahkan tidak sedikit ibu-ibu memasarkan sendiri hasil kreasinya di pasar setempat dengan harga jual antara Rp 50 ribu hingga Rp 150 ribu.

Selain bentuk dompet dan tas, ibu-ibu PKK di Desa Sekapuk juga memproduksi batik bernama Setigi, atau nama wisata yang ada di Sekapuk. “Melalui pemberdayaan ini kami harapkan PKK di Desa Sekapuk bisa mandiri,” tukasnya

BACA JUGA: Suvenir Tas untuk Tamu Bikinan UMKM

Sementara itu, Kepala Desa Sekapuk, Abdul Halim mendukung apa yang telah dilakukan ibu-ibu PKK di desanya. Harapannya di samping mengurangi sampah, juga bisa menjadi sarana ekonomi kreatif warganya.

“Saat ini kami fokus menjadi desa wisata dan berdaya. Bisa nanti hasil tas dan dompet limbah batik dijual langsung ke wisata Setigi di Sekapuk,” Halim mempungkasi.