Logo

Pemprov Jatim Harus Segera Beri Bantuan Modal untuk UMKM

Reporter:,Editor:

Senin, 24 August 2020 04:00 UTC

Pemprov Jatim Harus Segera Beri Bantuan Modal untuk UMKM

UMKM. Politisi senior DPD Demokrat Jawa Timur, Agusdono Wibawanto mendorong Pemprov Jawa Timur segera menggelontorkan bantuan modal pada sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Foto: Baehaqi.

JATIMNET.COM, Surabaya - Politisi senior DPD Demokrat Jawa Timur, Agusdono Wibawanto mendorong Pemprov Jawa Timur segera menggelontorkan bantuan modal pada sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). 

Agus Dono yang juga anggota DPRD Jatim itu menilai, stimulus pada UMKM ini penting untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang di triwulan II tahun 2020 terkontraksi 5,90 persen (YoY). 

"Pertumbuhan ekonomi sekarang kan anjlok, dan harus segera didorong. Pemerintah provinsi melalui OPD harus harus segera merealisasikan program-program seperti yang sudah diusulkan saat reses," ujar Agus Dono, Senin 24 Agustus 2020. 

Ia tak memungkiri pandemi Covid-19 telah melemahkan ekonomi, baik secara nasional maupun Jawa Timur. Pasar ekspor maupun konsumsi dalam negeri terpukul sejak virus ini merebak awal tahun lalu.

BACA JUGA: Rp 900 Juta untuk UMKM Pangan

Pemerintah, kata Agus Dono, pada posisi yang bisa mendongkrak ekonomi. Sebab, nyaris semua sektor ekonomi sekarang ini tengah dalam kondisi sulit. "Hanya pemerintah yang bisa menaikkan pertumbuhan ekonomi. Kenapa? mereka yang punya uang. Kalau sektor swasta atau PMA saya pikir jelas masih terpukul," tegasnya. 

Dirinya pun mengingatkan peran Bank UMKM. Lembaga jasa keuangan milik Pemprov Jatim ini harus berani memberikan kemudahan modal, terutama untuk pelaku usaha kecil dan menengah. 

"Seperti ini yang sebenarnya harus segera dipacu dan saya kira itu harus dari anggaran APBD. Disamping itu sektor perbankan berani mengambil keputusan memberikan kemudahan kredit," ungkapnya.

Selain UMKM, politikus asal Malang itu menyebut kosentrasi kebangkitan ekonomi Jatim harus menyentuk sektor perikanan, pertanian dan perkebunan. Mengingat ketiganya masih menjadi andalan ekonomi Jatim.

BACA JUGA: DPRD Jatim Matangkan Raperda di Sektor UMKM Jamu Tradisional

"Terutama untuk membackup sektor yang lagi tumbuh seperti perikanan pertanian dan perkebunan. Saat ini pemerintah dan OJK bergotong-royong dan perbankan tujuannya agar kita bisa mandiri dan menyesuaikan inflaai," tandasnya. 

Badan Pusat Statistika (BPS) Jawa Timur mencatat ekonomi Jatim pada triwulan II tahu 2020 terkontraksi atau minus 5,90 persen dibandingkan tahun 2019. 

Sektor yang paling terpukul terjadi pada lapangan usaha jasa lainnya sebesar 34,54 persen, dan dari sisi pengeluaran kontraksi tertinggi pada rkspor luar negeri sebesar 18,70 persen. Diikuti komponen pembentukan modal tetap 7,55 persen dan pengeluaran konsumsi rumah tangga 4,79 persen.