Senin, 07 October 2019 03:10 UTC
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari (dua daria kiri) menyaksikan cara membuat batik di sela Festival Bahasa di Kelurahan Kranggan, Kota Mojokerto, Minggu 6 Oktober 2019. Foto: IST
JATIMNET.COM, Mojokerto – Kelurahan Kranggan Kota Mojokerto menggelar Festival Bahasa yang diharapkan menciptakan SDM berdaya saing di sektor pendidikan formal dan non formal.
Festival tersebut dilaksanakan di lingkungan Perumahan Gatoel dengan melibatkan 12 lembaga pendidikan mulai dari jenjang PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA pada Minggu 6 Oktober 2019.
“Kegiatan ini murni usulan dari pemkot sebagai upaya memgembangkan pendidikan formal dan informal untuk semua anak-anak di Kota Mojokerto,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Mojokerto, Amin Wachid, dalam keterangan resmi yang diterima Jatimnet.com.
BACA JUGA: Pelajar SMPN Sooko Diduga Jadi Korban Perundungan, Pihak Sekolah Cuek
Festival Bulan Bahasa 2019 sangat berbeda. Sebab ajang tersebut dikemas dengan beragam permainan tradisional, gerakan literasi nasional dan gerakan orangtua membaca.
Sedikitnya terdapat 12 permainan tradisional yang ditampilkan, seperti, dakon, lompat tali, kelereng, lempar buah, dan ragam permainan maupun dolanan anak-anak lainnya. Permainan ini, lanjut Amin, diharapkan bisa sedikit membatasi permainan gawai pada anak-anak.
“Permainan ini juga untuk menyiasati minimnya lokasi olahraga di Kota Mojokerto. Dengan permainan tradisional ini kami harapkan anak-anak tetap bisa bermain, meskipun tempatnya terbatas,” jelas mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota.
BACA JUGA: Pemkot Mojokerto Terus Dampingi Balita Terduga Korban Tindak Asusila
Sementara itu, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari berharap Festival Bulan Bahasa 2019 sekaligus peresmian pencanangan kawasan pendidikan di Kranggan dapat memberi manfaat.
“Kami yakin akan banyak anak-anak generasi yang berkualitas lahir dari Kota Mojokerto ini,” harap Ning Ita, sapaan akrabnya.
Ning Ita berharap ke depannya anak-anak Kota Mojokerto memiliki bekal pendidikan dan pengetahuan yang lebih unggul. Sebab dengan memperbanyak literasi akan menumpuk ilmu dan bekal masa depannya.
