Senin, 15 April 2019 12:10 UTC
TERTANGKAP. Kedua pelaku pembunuhan guru tari yang ditangkap Polda Jatim. Salah satu pelaku terus menangis ketika dirilis ke media, Senin 15 April 2019. Foto: Khaesar Glewo
JATIMNET.COM, Surabaya – Salah satu pembunuh guru tari Budi Haryanto (28), Aris Sugianto (34) tiba-tiba mewek saat dirilis di depan gedung Ditreskrimum Polda Jatim, Senin 15 April 2019.
Aris terlihat menangis saat dibawa dari ruang tahanan Polda Jatim ke depan Gedung Ditreskrimum Polda Jatim. Ia terus menangis sambil sesekali menyeka matanya dengan kedua tangannya yang diborgol.
Saat polisi mengetahui hal itu, polisi menanyakannya kenapa menangis. Di hadapan wartawan, Aris mengaku khilaf membunuh korban. "Saya sangat menyesal dengan perbuatan yang saya lakukan itu," katanya Senin, 15 April 2019.
BACA JUGA: Kepala Korban Mutilasi Blitar Ditemukan Terkubur di Kediri
Aris mengaku tidak ada niat untuk membunuh korban. Namun kejadian dan aksinya itu dilakukan secara spontan. "Saya tidak ada niat membunuh korban sama sekali," jelasnya.
Aris meminta maaf kepada kedua orang tua maupun keluarga korban yang membuat Budi Hartanto tewas seketika. "Saya mohon minta maaf sebesar-besarnya kepada keluarga karena perbuatan saya nyawa Budi melayang," ucapnya.
Sementara itu, Kasubdit III Jatanras Polda Jatim, AKBP Leonard Sinambela langsung menepuk punggung Aris dengan mengatakan Aris tak pantas menangis lantaran perbuatan sadisnya yang telah membunuh korban. "Jangan mendayu-dayu kamu. Sadis kok mendayu-dayu," kata Leo.
BACA JUGA: Polda Jatim Beber Motif Pembunuhan Guru Tari di Blitar
Sebelumnya, Warga Blitar digegerkan dengan temuan mayat di dalam koper di tepi sungai lahar, tepatnya di bawah jembatan Desa Karanggondang, Kabupaten Blitar, Rabu, 3 April 2019.
Mayat tersebut hanya tubuhnya saja. Sedangkan kepala korban baru ditemukan di Kediri, Jumat 12 April 2019.