Minggu, 31 May 2020 02:00 UTC
RISMA MARAH. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akrab dipanggil Risma marah, lantaran mobil PCR Covid-19 itu pindah ke daerah lain. Grafis: Gilas Audi
TRI RISMAHARINI yang menjabat sebagai Wali Kota Surabaya marah. Hal itu terjadi, lantaran mobil laboratorium yakni Polymerase Chain Reaction (PCR) pindah ke daerah lain. Risma panggilan akrabnya mengklaim mobil PCR itu hanya diperuntukan di Surabaya dalam penanganan pasien Covid-19.
Namun, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi mengklaim, mobil PCR itu tidak diperuntukan Surabaya saja. Melainkan seluruh daerah di wilayah Jawa Timur. Padahal mobil PCR berada di Surabaya itu sejak 27 Mei 2020, di Rumah Sakit Universitas Airlangga (Unair) dan Rumah Sakit Haji.
Karena di daerah lain juga membutuhkan, mobil PCR pun bergeser ke Sidoarjo, setelah itu dilanjut jadwalnya ke Lamongan dan Tulungagung. Sekadar informasi, mobil yang dipermasalahkan itu berisikan empat unit mesin PCR. Satu mesin maksimal bisa melakukan 200 spesimen. Itu artinya, mobil PCR sehari bisa melakukan 800 spesimen dengan memaksimalkan empat unit mesin.
Memang keberadaan mobil PCR ini sangat penting sekali, karena bisa lebih cepat membaca hasil swab atau membantu mendeteksi pasien itu terpapar Covid-19 lebih cepat. Sehingga agar testing-nya bisa lebih masif dan segera ditindaklanjuti dengan isolasi.
