Kamis, 10 October 2019 11:40 UTC
Semburan lumpur di Kutisari Indah Utara III. Foto: Dok
JATIMNET.COM, Surabaya – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyebut semburan minyak di salah satu rumah kawasan Kutisari Indah Utara III akan segera berhenti. Saat ini, semburan di lokasi itu didominasi kandungan air.
“Sebetulnya beberapa tahun lalu sudah terjadi dan 10 hari berhenti. Nanti kami lihat perkembangannya,” kata Risma saat diwawancarai wartawan, Kamis 10 Oktober 2019.
Ia menyampaikan pemkot sudah melakukan kajian tentang semburan minyak yang terjadi. Rata-rata penyebabnya karena adanya sumur lantung (minyak) pada zaman Belanda.
BACA JUGA: Semburan Minyak Tak Berhenti, Warga Kutisari Surabaya Adakan Tumpengan
Risma mengungkapkan belum berencana membuat saluran pembuangan minyak atau cairan dari semburan tersebut.
“Itu kadang mandek kok. Nek disedot omae wong ambrol, tidak bisa begitu,” kata Risma.
Menurutnya, membuat saluran pembuangan di lokasi itu tidak bisa terburu-buru lantaran banyak sumur lantungnya. Ini tidak semudah membuat saluran di kawasan normal.
BACA JUGA: Semburan di Kutisari Bercampur Air, Geolog ITS Perkirakan Kandungan Minyak Menipis
Pihaknya tidak ingin bertindak gegabah dan berdampak buruk pada rumah warga.
“Aku ngundang Kementerian SDM, tapi kalau berhenti ya tidak apa-apa. Lah wong kandungan airnya lebih banyak ketimbang minyaknya,” katanya.
Saat ditanya pemanfaatan minyak, Risma hanya tersenyum dan sempat memikirkan hal tersebut. Namun pihaknya mengurungkan hal tersebut lantaran Kota Surabaya yang sudah padat penduduk.
BACA JUGA: Pakar ITS Anggap Semburan Minyak dan Gempa Tidak Berkaitan
“Itu kan disuling bisa jadi (minyak) loh. Surabaya ini kaya, di bawahnya ada macam-macam, cuman masalahnya sudah penuh dengan penduduk,” kata dia.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya Eko Agus Supiyadi, mengungkapkan tim Peneliti Sumber Daya Migas Badan Geologi Nasional Kementerian ESDM sudah meninjau semburan minyak pada Jumat 4 Oktober 2019 lalu.
“Tim Badan Geologi Nasional kementerian ESDM diketahui turun ke lokasi untuk meninjau menggunakan alat Georadar,” kata dia.
BACA JUGA: Semburan Lumpur Berbau Gas Kagetkan Warga Kutisari Utara
Ia menjelaskan, penggunaan alat Georadar itu bertujuan untuk melihat kondisi bawah tanah, tentang ada tidaknya indikasi atau sebaran minyak di sekitar lokasi semburan di Perumahan Kutisari Indah Utara.
Hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil peninjauan dari Kementerian ESDM itu.