Logo

Memutus Mata Rantai Covid-19, Sebanyak 92.964 Warga Surabaya Ikuti Rapid Test

Reporter:,Editor:

Sabtu, 27 June 2020 03:00 UTC

Memutus Mata Rantai Covid-19, Sebanyak 92.964 Warga Surabaya Ikuti Rapid Test

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini

JATIMNET.COM, Surabaya - Salah satu formula atau cara khusus untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 adalah dengan terus gencar menggelar rapid test dan tes swab massal.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan semakin banyak melakukan rapid test dan tes swab, maka semakin banyak pula yang diketahui siapa saja yang terkena virus, dan siapa pula yang aman. Dengan cara ini, tentu semakin mudah memutus mata rantai penyebarannya, meskipun terkadang angka positif terlihat naik.

"Tes massal ini penting untuk melacak orang-orang yang terkena Covid-19, sehingga akan lebih gampang memutus mata rantai penyebarannya,” kata wanita yang akrab disapa Risma, Jumat 26 Juni 2020.

Sementara, Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan rapid test dan tes swab massal terus dilakukan meskipun mobil laboratorium dari BNPB dan BIN sudah "pamit" dari Surabaya. Sebab, tes ini akan sangat membantu penanganan Covid-19 di Kota Surabaya.

BACA JUGA: Tito Puji Rapid Test Covid-19 Surabaya yang Hampir Mencapai 93 Ribu

"Jadi, rapid test dan tes swab massal itu terus kami lanjutkan. Hingga 25 Juni 2020, total rapid test yang sudah dilakukan oleh Pemkot dengan beberapa pihak sebanyak 92.964 orang, dimana angka positif rate-nya 9,83 persen," kata wanita yang akrab disapa Feny itu.

Dari data tersebut, yang reaktif sekitar 9.134 orang dan mereka ini dilanjutkan ke tes swab. Namun, data Dinkes hingga tanggal 25 Juni 2020, Pemkot tercatat sudah melakukan tes swab sebanyak 25.659 orang.

"Hasilnya, ada sekitar 7.564 orang positif, memang ada yang asli Surabaya dan ada pula yang luar Surabaya," ia mengungkapkan.

Feny juga memastikan bahwa pihaknya akan terus memaksimalkan laboratorium di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya untuk memeriksa sampel swab. Bahkan, setiap hari lab tersebut bisa memeriksa 300-400 sampel tes swab.

"Ini mungkin  sudah berjalan sekitar dua mingguan, jadi ya sudah lumayan banyak mereka hasilnya," ia menuturkan.