Selasa, 08 October 2019 14:39 UTC

MENENANGKAN. Dosen Universitas Airlangga (Unair) Airlangga Pribadi (tengah) saat mencoba menenangkan perwakilan mahasiswa yang menolak jamuan makan di Gedung Negara Grahadi, Selasa 8 Oktober 2019. Foto: Baehaqi Almutoif.
JATIMNET.COM, Surabaya – Para perwakilan mahasiswa yang tergabung dalam Surabaya Menggugat menolak jamuan makan malam saat diundang audiensi di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa 8 Oktober 2019.
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara hadir di Gedung Negara Grahadi atas undangan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Mereka mulai datang ke Gedung Negara Grahadi pukul 18.30 WIB. Para mahasiswa dijamu di belakang Gedung Negara Grahadi dengan beberapa jamuan makanan dan musik. Turut hadir pula Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan.
BACA JUGA: Prihatin Kondisi Bangsa, BEM Unej Gelar Doa Lintas Agama
Begitu jam menunjukkan pukul 19.40, terdengar dari pengeras suara untuk meminta mahasiswa yang hadir agar untuk tidak makan. Alasannya, mereka ingin menyampaikan tuntutannya terlebih dahulu.
“Mohon teman-teman jangan ada yang makan dahulu,” ujar kordinator mahasiswa Zamzam Sahara.
Permintaan mahasiswa itu langsung mendapat respon dari pihak Pemprov Jawa Timur. Zamzam bersama sejumlah mahasiswa diminta tidak menyampaikan larangan memakan jamuan.
BACA JUGA: BEM UNAIR Kecam Aksi Mahasiswa Beralmamater Palsu
Usai mendapat teguran, para mahasiswa ini kemudian diajak audiensi di salah satu ruangan Gedung Negara Grahadi sebelum bertemu dengan Gubernur Khofifah. Di dalam ruangan tersebut, sejumlah mahasiswa menyampaikan orasi. Beberapa di antaranya mengingatkan pergerakan mahasiswa beberapa pekan terakhir.
“Saya meminta maaf teman-teman tidak makan, tidak minum, karena masih banyak kawan di luar yang tidak makan. Kami ingin semuanya sama-sama merasakan (lapar dan kenyang),” jelasnya.
