Selasa, 25 August 2020 09:40 UTC
GUNUNG BROMO. Warga suku Tengger saat melakukan salah satu ritual upacara Yadnya Kasada di kawah Gunung Bromo. Foto: Zulkiflie/Dokumen
JATIMNET.COM, Surabaya - Gunung wisata Bromo akan dibuka per 28 Agustus 2020 pukul 13.00 WIB. Re-opening gunung yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) itu yang pertama sejak merebaknya virus Covid-19.
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Tri Bagus Sasmito mengatakan, pembukaan kembali Gunung Bromo telah disesuaikan dengan protokol kesehatan. Seperti pembatasan kuota di setiap titik wisata.
"Karena mempertimbangkan daya dukung, dan daya tampung objek wisata alam, pengaturan jaga jarak dan psychal distancing, dan protokol kesehatan, jumlah wisatan dibatasi," ujar Bagus, Selasa 25 Agustus 2020.
Di Penanjakan misalnya, pengelola yakni Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) membatasi jumlah wisatawan sebanyak 178 orang per hari. Kemudian di titik Bukit Cinta hanya 28 orang per hari, Bukit Kedaluh 86 orang per hari, Savana Bukit Teletubies 347 orang per hari, dan mentingen 100 orang per hari.
BACA JUGA: Pemerintah Terus Matangkan Pembukaan Bromo
"Pintu masuk view point (Penanjakan), Nanti alurnya juga dibatasi dengan baik. Terus teman-teman di spot juga sudah lakukan rekayasa. Kayak tempat duduk diatur jaraknya satu meter atau lebih," tegasnya.
Sementara untuk kawah Bromo, Bagus menegaskan, wisatawan belum diperbolehkan mendekat. Sesuai rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Cemoro Lawang, pengunjung dilarang mendekat ke kawah Bromo.
PVMBG merekomendasikan jarak aman 1 kilometer dari kawah Bromo. "Karena mempertimbangkan, pertama pengaturan jaga jarak. Akan sulit diatur itu kalau semua berada di kawah menurut saya," tegasnya.
BACA JUGA: SOP Protokol Kesehatan Bromo-Tengger-Semeru Perlu Dibahas Empat Kabupaten
Selain pembatasan di sejumlah titik atau spot wisata, pemberlakuan protokol kesehatan juga diterapkan di kendaraan yang selama ini digunakan wisatawan mengelilingi kawasan Bromo.
"Ini saya belum dapat info. Tentu kalau Jip, protokol kesehatan di transportasi itu ada juga pembatasan antara penumpang dengan supir. Terus sebelum naik harus dicek suhu tubuh dan hand sinitezer," tandasnya.
Pemprov Jatim, kata Bagus, berharap wisatawan yang ingin berkunjung ke Bromo memastikan kesehatannya. Jangan memaksakan diri apabila tidak dalam kondisi fit.
