Senin, 14 September 2020 12:20 UTC
BUPATI NON AKTIF. Bupati Sidoarjo non aktif Saiful Ilah dituntut empat tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat keluar dari rusang sidang Pengadilan Tipikor Surabaya, di Sidoarjo. Foto: Istimewa.
JATIMNET.COM, Sidoarjo - Terdakwa Bupati Sidoarjo non aktif, Saiful Ilah, dituntut empat tahun penjara dan denda Rp 200 juta, subsidair enam bulan kurungan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Tuntutan yang dibacakan Jaksa Arif Suhermanto dan kawan-kawan di persidangan yang digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Surabaya di Raya Juanda, Kabupaten Sidoarjo
Jaksa menuntut terdakwa dakwaan kedua, yakni Pasal 11 Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Karena, jaksa menilai terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan gratifikasi proyek infrastruktur di Kabupaten Sidoarjo.
"Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Saiful Ilah berupa pidana penjara selama 4 tahun," kata Jaksa Arif Suhermanto dan kawan-kawan dalam sidang yang digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Surabaya di Raya Juanda, Kabupaten Sidoarjo, Senin, 14 September 2020.
Tidak hanya itu, di hadapan majelis hakim, jaksa juga meminta agar memvonis terdakwa dengan mengganti uang gratifikasi sebesar Rp 600 juta. Jika tidak dibayar, maka aset dan harta terdakwa disita dan dilelang, hasilnya dibayarkan untuk uang pengganti. Jika masih kurang diganti dengan kurungan badan selama dua tahun.
Hal memberatkan, terdakwa sebagai penyelenggara negara harusnya mendukung program pemerintah dalam pemberantasan korupsi, namun justru sebaliknya. "Hal yang meringankan, terdakwa sudah berusia lanjut," ujar jaksa Arif.
Saiful Ilah dan tim penasihat hukumnya tentu saja membantah tuntutan jaksa. Ia akan menyampaikan pembelaan itu dalam sidang pledoi yang dijadwalkan digelar pada Senin depan, 21 September 2020. "Saya tidak pernah minta-minta uang. Tidak pernah minta. Bohong itu. Dalam rapat tak ada saya minta-minta uang," kata Saiful usai sidang.
Selain Saiful, di hari yang sama dituntut pula tiga anak buahnya dalam perkara yang sama. Mereka adalah mantan Kabag ULP Pemkab Sidoarjo Sanadjihitu Sangadji dituntut tiga tahun penjara; mantan PPK Dinas PU, Bina Marga, dan SDA Pemkab Sidoarjo, Judi Tetrahastoto, dituntut tiga tahun penjara; dan mantan Kadis PU, Bina Marga, dan SDA, Sunarti Setyaningsih, dituntut dua tahun penjara.
Sebelumnya, jaksa mendakwa Saiful Ilah menerima sejumlah uang, di antaranya Rp350 juta, dari dua kontraktor, untuk mengatur beberapa proyek pembangunan infrastruktur di Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2019. Uang tersebut diterima terdakwa dari kontraktor berinisia IG di Pendopo Delta Wibowo.