Logo

Korban Sipoa Tergiur Membeli Karena Foto Bupati Saiful Ilah

Reporter:,Editor:

Rabu, 06 March 2019 07:03 UTC

Korban Sipoa Tergiur Membeli Karena Foto Bupati Saiful Ilah

Brosur promosi properti Sipoa Grup. Foto: Blog Hurek. Diolah: Gilas.

JATIMNET.COM, Surabaya – Ratusan orang menjadi korban penjualan properti bodong oleh Sipoa Grup di Sidoarjo, Jawa Timur. Sejumlah korban mengaku kepincut menyetorkan uang muka pembelian karena di promo pemasaran terpampang foto Bupati Sidoarjo Saiful Ilah.

“Karena ada foto Saiful Illah itu saya berani membeli,” kata seorang korban, Siti Sulistiani pada Jatimnet.com, Rabu 6 Maret 2019.

Ia mengatakan promosinya sangat menggiurkan. Terlebih, pengembang menjanjikan angsuran yang murah, yakni sebesar Rp 500 ribu per bulan. Dengan angsuran sebesar itu, ia berpikir properti yang ditawarkan strategis sebagai investasi.

BACA JUGA: Dua Bos PT Sipoa Dituntut Empat Tahun Penjara

Maka pada 2016, menurut perempuan yang bekerja di satu media lokal di Surabaya itu, ia menyetor uang Rp 13,5 juta sebagai uang muka pembelian apartemen Sipoa. Meski pengembang menjanjikan proses pembangunan akan berlangsung dua tahun kemudian.

“Saya sendiri tidak curiga apa-apa,” kata perempuan yang akrab disapa dengan Mak Siti itu.

Kecurigaannya baru muncul lantaran hingga 2018 tak terlihat tanda-tanda pembangunan apartemen yang dijanjikan. Ia lalu mengecek ke tempat yang disebut-sebut sebagai lokasi apartemen, tapi tak tampak aktivitas sama sekali.

BACA JUGA: Lokasi Proyek Sipoa Mangkrak

“Jadi itu saya mulai curiga,” katanya. Dan, ia tak pernah menyangka jika bisnis properti Sipoa berakhir di meja hijau. "Saya tidak mengira akan ada penipuan seperti ini.”

Meski baru menyetor Rp 13,5 juta sebagai uang muka dan belum sekali pun mengangsur Rp 500 ribu, ia menuntut pengembang mengembalikan uang miliknya. Menurut dia, bagi masyarakat kecil sepertinya uang itu sangat berharga.

BACA JUGA: Kasus Sipoa, Kuasa Hukum Terdakwa Tuding Ada Peradilan Sesat

Ia pernah mendatangi Humas PT.Sipoa Investama Propertindo untuk meminta informasi rencana pembangunan apartemen. Toh, uangnya tetap tak kembali.

"Mereka mengaku tidak dapat mengembalikan uang saya yang sudah masuk sebagai uang muka," ucapnya.