Selasa, 02 October 2018 05:43 UTC
Massa demonstra di depan PN Surabaya, Senin 1 Oktober 2018. Foto Chaesar.
JATIMNET.COM, Surabaya – Dua kelompok massa menggelar demonstrasi di depan Pengadilan Negeri Surabaya, Senin 1 Oktober 2018 kemarin. Mereka mendesak pengadilan mengadili dan menghukum seberat-beratnya dua taipan berbeda untuk kasus yang sama, penipuan dan penggelapan.
Kelompok pertama, mengatasnamakan Forum Peduli Masyarakat Bawah (FPMB) dan menuntut Tee Teguh Kinarto karena dugaan terlibat kasus penggelapan dan penggelapan dengan modus penjualan apartemen di Surabaya, Sidoarjo, dan Bali. Kasus itu dikenal dengan skandal Sipoa.
Massa menuding Teguh, melalui PT.Solid Gold, adalah investor PT.Bumi Samudra Jedine. Di Solid Gold, menurut massa, Teguh duduk sebagai komisaris dan Tee Costarico, anak Teguh, sebagai direktur utama.
PT.Bumi Samudra Jedine disebut terseret dalam pusaran kasus dengan kerugian mencapai Rp 12 miliar itu. Bersama terdakwa kasus itu; Klemens Sukarno dan Budi Santoso, Dirut PT. Bumi Samudra Jedine Aris Birawa dianggap sebagai Trio Sipoa. Selengkapnya baca di sini.
BACA JUGA: JALANI SIDANG PERDANA, DUA PEJABAT PT SIPOA GRUP DITERIAKI MALING
Koordinator FPMB Hanafi mengatakan meski nilai kerugiannya besar tapi apartemen yang dijanjikan tak kunjung dibangun.
Aksi kedua di tempat yang sama, dilancarkan massa yang menamakan diri Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI). Mereka menuntut taipan Henry J.Gunawan dihukum seberat-beratnya karena kasus penipuan dan penggelapan.
Koordinator Lapangan FSPMI, juga Paguyuban Pedagang Pasar Turi Bersatu, Tri Yudi Efendi menyebut Henry terlibat penggelapan dana pedagang Pasar Turi.
Henry adalah bos pengembang dalam proyek pembangunan Pasar Turi yang didakwa jaksa dengan hukuman penjara empat tahun karena penipuan pedagang, Rabu 29 Agustus 2018 lalu.
Dalam riwayat pembangunan Pasar Turi baru paska kebakaran, ini bukan kasus pertama yang menimpa Henry. Pada 2017, Pemerintah Kota Surabaya pernah menggugat Henry ke PN Surabaya karena dianggap melanggar perjanjian kerjasama pembangunan Pasar Turi.
BACA JUGA: BEGINI LIKA-LIKU PENIPUAN BOS PASAR TURI VERSI PEDAGANG
Dalam catatan Jatimnet.com, Teguh dan Henry semula kawan bisnis. Keduanya bahkan sempat berkongsi dalam proyek pembangunan Pasar Turi Surabaya. Tapi belakangan, rekanan itu pecah. Teguh melaporkan Henry ke polisi. Selengkapnya baca di sini.
BACA JUGA: TUNTUTAN PADA BOS PASAR TURI DINILAI TERLALU RINGAN