Rabu, 22 January 2020 08:06 UTC
DETEKSI DINI. KKP Kelas I Surabaya memasang alat pendeteksi suhu tubuh di seluruh terminal kedatangan Bandara Internasional Juanda, untuk mendeteksi penyebaran virus corona asal Cina. Foto: Baehaqi Almutoif.
JATIMNET.COM, Sidoarjo – Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Surabaya, M Budi Hidayat memastikan peningkatan pengawasan di Bandara Internasional Juanda. Peningkatan pengawasan ini untuk penerbangan langsung dari Cina menyusul wabah pneumonia wuhan atau virus corona di negara tersebut.
“Secara rutin kami melakukan pengawasan terhadap penumpang dari Cina berkaitan dengan penyebaran corona virus di Cina. Jadi, kami meningkatkan pengawasa di Bandara Juanda,” kata Budi di sela mengecek alat deteksi suhu tubuh di Bandara Juanda, Rabu 22 Januari 2020.
Satu alat pendeteksi suhu panas dipasang di pintu kedatangan luar negeri. Pemasangan dilakukan di terminal satu dan dua. Thermal scanner ini akan menangkap suhu tubuh penumpang yang lebih dari 38 derajat. "Apabila ditemukan langsung kami periksa di ruang isolasi,” lanjutnya.
BACA JUGA: Dinkes Surabaya Waspadai Penularan Pneumonia Wuhan
Apabila gejalanya sesuai dengan ciri orang terjangkit virus corona, pihaknya langsung mengirim ke RSUD dr Soetomo untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Menurutnya, pemeriksaan akan dilakukan secara manual.
Sebenarnya, kata Budi, pemeriksaan terhadap penumpang dari luar negeri tidak hanya dilakukan di kedatangan Bandara Internasional Juanda. Tetapi sudah dilakukan sejak di dalam pesawat.
Sebelum berhenti menurunkan, kru harus mengirimkan general declaration atau laporan kondisi seluruh awak dan penumpang ke KKP. Apabila dianggap tertular, penumpang atau kru tidak diperkenankan turun.
BACA JUGA: Kematian Anak Akibat Pneumonia di Indonesia Masih Tinggi
“Jika ada yang suspected di dalam pesawat, langsung kami ambil tindakan dan pesawat disemprot cairan untuk menetralisir,” bebernya.
Hingga saat ini, Budi memastikan belum ada temuan terkait suspected akibat corona virus yang masuk ke Indonesia melalui bandar udara. “Belum ada temuan. Makanya teman-teman melakukan pengawasan selama 24 jam,” tandasnya.