Logo

Kemenkes Dorong Unair Buka Prodi Kesehatan Tadisional

Reporter:,Editor:

Senin, 14 January 2019 11:40 UTC

Kemenkes Dorong Unair Buka Prodi Kesehatan Tadisional

Rektor Unair Prof Moh Nasih dalam pertemuan dengan Kemenkes membahas mengenai pembukaan S1 Profesi Kesehatan Tradisional. Foto: Humas Unair

JATIMNET.COM, Surabaya -  Kementerian Kesehatan RI mendorong dibukanya program studi S1 Profesi Kesehatan Tradisional di Universitas Airlangga (Unair). Kemenkes melihat ada kebutuhan riil di masyarakat terkait pelayanan kesehatan dengan cara yang berbeda.

Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional Kemenkes Rosalina Dadan saat kunjungan ke Unair mengatakan bahwa, ada beberapa pertimbangan Kemenkes mendorong UNAIR agar membuka prodi S1 Profesi Kesehatan Tradisional.

Yang pertama adalah masa disruption milenial 4.0 membutuhkan adanya pengembangan ilmu. Diharapkan, prodi yang sudah ada dikembangkan menjadi S1 profesi kesehatan tradisional. “Karena di masyarakat banyak yang berharap pelayanan kesehatan dengan cara yang berbeda,” katanya Senin 14 Januari 2019.

BACA JUGA: Alumni ITS Dan Unair Bantah Dukung Prabowo-Sandiaga

Kedua, Unair sudah memiliki Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) yang sudah ada pelayanan tradisional terintegrasi. Sehingga ada pelayanan konvensional dan tradisional yang diberikan di RS Unair. Dia sempat memuji jika pelayanan terintegrasi yang dimiliki RS Unair sangat bagus. 

Permintaan Kemenkes ini disambut positif Rektor Unair Prof. Moh. Nasih. Dia mengatakan Unair telah memiliki prodi D3 Pengobatan Tradisional sejak tahun 2005, dan D4 Pengobatan Tradisional sejak tahun 2014.

BACA JUGA: Kandidat Komisioner KPU Jatim Tes Psikologi Di RS Unair

Namun untuk pembukaan prodi S1 Profesi Kesehatan Tradisional, masih diperlukan kajian lebih dahulu. Salah satu kajiannya terkait kebutuhan pasar serta minat dari pendaftar jurusan ini.”Kalau minat tidak banyak, nanti kita juga yang akan susah,” terangnya.

Nasih menambahkan, pendirian S1 Profesi Kesehatan Tradisioanal akan dimulai terlebih dahulu dengan mendirikan pusat studi kesehatan tradisional. Tujuannya, persiapan prodi S1 lebih matang dan riset-riset terkait kesehatan tradisional juga akan berjalan. 

“Kalau semua sudah siap, entah tahun ini atau tahun depan, kita sudah bisa buka operasional S1 Profesi Kesehatan Tradisional,” pungkas Nasih.