Jumat, 21 June 2019 03:55 UTC
Ilustrasi oleh Ali Yani.
JATIMNET.COM, Surabaya – Penanganan kasus korupsi dana hibah Program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat (P2SEM) hingga kini masih jalan di tempat. Tewasnya dr Bagoes Soetjipto menjadi salah satu kendala penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim untuk mengungkap lebih jauh kasus ini.
Kepala Kejati Jatim Sunarta membenarkan tewasnya saksi kunci kasus P2SEM menjadi salah satu kendala Kejati Jatim dalam melakukan penyidikan. Namun, dirinya membantah jika kasus tersebut dihentikan. “Tidak (penyidikan kasus ini), masih jalan,” tegas Sunarta, Jumat 21 Juni 2019.
BACA JUGA: Kejati Jatim Pesimis Lanjutkan Kasus Korupsi P2SEM
Sunarta mengatakan, hasil audit PPATK rupanya tak membawa angin segar bagi penyidikan yang dilakukan Pidsus Kejati Jatim. Sebab, Kejati Jatim tetap kesulitan menemukan pihak yang bertanggungjawab dalam kasus ini.
“Dulu kita sudah yakin (penyidikan P2SEM) dengan adanya dr Bagoes. Ternyata yang bersangkutan meninggal. Putus lah (saksi kunci di penyidikan),” katanya.
Senada dengan Kajati Jatim, Kepala Seksi Penyidikan (Kasidik) Pidsus Kejati Jatim, Antonius Despinola mengaku penyidikan kasus P2SEM masih berjalan. Namun pihaknya mengakui sepeninggalnya dr Bagoes berdampak pada proses penyidikan yang dilakukannya.
BACA JUGA: Kematian Saksi Kunci P2SEM Persulit Penyidikan di Kejati Jatim
“P2SEM masih kita kaji (penyidikannya). Ibaratnya senjata kita (keterangan dr Bagoes) salah satu hilang. Tapi perkaranya masih aktif sampai sekarang,” pungkasnya.
Pengusutan kasus ini sudah dilakukan sejak 2009, banyak pihak yang dihukum dan terlibat dalam mega korupsi P2SEM. Di antaranya adalah Ketua DPRD Jatim saat itu, almarhum Fathorrasjid.
Setelah diusut, Kejaksaan berhasil menangkap dr Bagoes di Malaysia Desember 2017 yang menjadi saksi kunci kasus P2SEM. Ia meninggal di Lapas Porong, Sidoarjo, Kamis 20 Desember 2018.