Logo

Jatim Mendapat Jatah 2,8 Juta Pupuk Tahun Ini

Reporter:,Editor:

Selasa, 02 February 2021 03:40 UTC

Jatim Mendapat Jatah 2,8 Juta Pupuk Tahun Ini

PUPUK SUBSIDI. Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa (biru) meninjau okasi gudang penyetokan pupuk bersubsidi milik Petrokimia Gresik. Foto: humas PG/Dokumen

JATIMNET.COM, Surabaya - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur Hadi Sulistyo memastikan ada tambahan jatah pupuk bersubsidi tahun sebanyak 454.864 ton. 

Totalnya, Jatim mendapat alokasi 2.804.823 ton pupuk bersubsidi. Meningkat dari tahun lalu yang 2.349.959 ton. "Memang ada kenaikkan," kata Hadi, Selasa 2 Februari 2021.

Kenaikan jatah pupuk bersubsidi secara umum ditunjang dari tambahan pupuk baru, yakni jenis organik cair. Tahun ini Jatim kebagian pupuk organik cair sebanyak 517.609 liter.

Baca Juga: Pupuk Subsidi Naik, Jatah Jangan Dikurangi Lagi

Sementara tiga jenis pupuk lainnya, kata Hadi, ada penurunan. Untuk pupuk jenis urea misalnya, turun dari alokasi tahun lalu sebanyak 967.612 ton, menjadi 948.470 ton. Kemudian pupuk jenis ZA, tahun lalu Jatim mendapat alokasi sebanyak 358.560 ton, jadi hanya sekitar 14.084 ton.

Lalu pupuk bersubsidi jenis organik granule dari 324.282 ton menjadi 270.714 ton. "Ada pengurangan di pupuk jenis urea, ZA, dan organik granule. Jadi totalnya naik tapi ada tiga item yang turun," tegasnya.

Hadi mengimbau agar petani menarik pupuk sesuai alokasi yang ada setiap bulannya. Sebab, semua pupuk tersebut telah didistribusikan ke kabupaten/ kota, dan telah disesuaikan dengan lahan tanam yang ada.

Baca Juga: Pemerintah Diminta Manfaatkan BUMDes Jadi Agen Penyalur Pupuk Subsidi

"Tapi petani itu nariknya kadang melebihi target. Februari ditarik, Maret ditarik, sehingga untuk maret dibilang langka padahal itu sudah ditarik. Karena mungkin ketakutan. Kalau sesuai jadwal gak akan terjadi seperti itu," tegasnya.

Terkait banjir, Hadi memastikan belum sampai menyebabkan puso atau gagal panen. Memang diakuinya ada beberapa lahan pesawahan yang terdampak banjir. Tetapi tanaman para petani bisa diselamatkan dan tidak sampai menyebabkan terjadinya puso.

"Untuk banjir belum ada laporan puso. Masih bisa diatasi. Ada yang melanda lahan sawah tapi masih bisa diselamatkan enggak sampai terjadi puso," kata Hadi.