Logo

Ingin Sehat, Konsumsilah Makanan yang Beragam

Reporter:

Sabtu, 26 January 2019 04:33 UTC

Ingin Sehat, Konsumsilah Makanan yang Beragam

Ilustrasi makanan sehat. Foto: pxhere

JATIMNET.COM, Surabaya - Istilah ''you are what you eat'' sudah sering didengar masyarakat. Zat-zat yang terkandung di dalam makanan dan minuman yang kita konsumsi membawa pengaruh terhadap sistem tubuh.

Jadi, makan tidak hanya sekadar kenyang, tapi perlu memenuhi kebutuhan nutrisi dan menjaga kesehatan tubuh.

Mengutip laman depkes.go.id, setiap kali makan sebaiknya diisi dengan asupan karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral seimbang. Sebab, tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung semua jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Jadi, konsumsilah pangan yang beragam.

Dalam satu porsi sajian, sayur-sayuran dan buah-buahan memiliki porsi paling banyak, yakni separuh bagian piring setiap makan (satu kali sajian).

BACA JUGA: Ini Alasan Sayur dan Buah Organik untuk Kesehatan

Sementara itu, separuh bagian priring lainnya dapat diisi dengan makanan pokok yang biasanya mengandung karbohidrat dan lauk-pauk yang banyak mengandung protein (porsi protein harus lebih banyak dibanding karbohidrat).

Ikan Sumber Protein Utama

Protein sangat penting karena peranannya sebagai sumber energi, zat pembangun tubuh, bahkan berfungsi juga dalam mekanisme pertahanan tubuh.

Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek menyatakan, mindset masyarakat harus berubah bahwa sumber protein tidak selalu daging merah.

''Seharusnya ikan jadi makanan utama bagi masyarakat kita, karena (ikan) memiliki protein tinggi bila dimasak dengan benar,” kata Menkes Nila Farid Moeloek di laman resmi Kementerian Kesehatan, dikutip Jatimnet.com, Sabtu 26 Januari 2019.

BACA JUGA: Kentut Bisa Jadi Indikator Kesehatan Tubuh

Ikan lebih menyehatkan karena lemak yang terkandung di dalam ikan bukan merupakan lemak jenuh.

Sebagai salah satu sumber protein hewani, ikan mengandung asam lemak tak jenuh (omega, yodium, selenium, fluorida, zat besi, magnesium, zink, taurin, serta coenzyme Q10). Selain itu, kandungan omega 3 pada ikan jauh lebih tinggi dibanding sumber protein hewani seperti daging sapi dan ayam.

Batasi Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak

Dalam setiap sajian, masyarakat juga sebaiknya memerhatikan kandungan gula, garam dan lemak. Batasan konsumsi gula, garam, dan lemak yang disarankan Kementerian Kesehatan per orang per hari adalah: Gula tidak lebih dari 50 gram (4 sendok makan); Garam tidak melebihi 2000 miligram natrium/sodium atau 5 gram (1 sendok teh), dan untuk lemak hanya 67 gram (5 sendok makan minyak). Untuk memudahkan mengingat rumusannya adalah G4 G1 L5.

BACA JUGA: Dampak MSG Terhadap Kesehatan Anak

Gula merupakan salah satu sumber energi yang dibutuhkan manusia. Namun, jika berlebihan, gula dapat menyebabkan obesitas dan memicu diabetes tipe 2. Di dalam buah-buahan segar terdapat gula alami, sehingga sebenarnya tambahan gula tidak dibutuhkan lagi.

Sementara itu, garam mengandung natrium dan sodium. Garam dalam jumlah sedikit dibutuhkan untuk mengatur kandungan air dalam tubuh. Jika berlebihan, garam dapat menyebabkan hipertensi hingga stroke.

Sedangkan lemak, juga diperlukan dalam tubuh sebagai cadangan energi. Lemak berlebih dapat meningkatkan risiko penyakit jantung hingga kanker. Lemak dapat berbentuk padat dan cair (minyak). Lemak pun banyak ditemui pada makanan yang digoreng.