Logo

Cuaca Panas Ekstrem Melanda, Begini Dampaknya Terhadap Kesehatan Mental

Reporter:

Kamis, 16 October 2025 00:00 UTC

Cuaca Panas Ekstrem Melanda, Begini Dampaknya Terhadap Kesehatan Mental

Ilustrasi dampak cuaca ekstrem bagi masyarakat. Foto: Freepik.com

JATIMNET.COM, Surabaya – Cuaca panas yang melanda sejumlah wilayah dalam beberapa hari terakhir berdampak pada kondisi fisik dan psikologis masyarakat.  

Cuaca panas dengan suhu maksimum 37,6°C yang tengah berlangsung memengaruhi tubuh lebih mudah lelah dari biasanya. Sedangkan, pada sisi psikologis berpotensi meningkatkan stres dan menurunkan produktivitas.

Dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Marini menjelaskan bahwa suhu udara yang tinggi memiliki korelasi dengan peningkatan stres dan agresivitas. Menurutnya, sejumlah penelitian telah mengungkap hal tersebut.

“Di jalan raya orang lebih cepat membunyikan klakson, di rumah percakapan kecil bisa berubah jadi perdebatan, dan di tempat kerja suasana cepat memanas bukan karena masalah besar, tapi karena tubuh dan pikiran sedang lelah menghadapi tekanan cuaca yang tak terlihat,” jelasnya dikutip dari laman resmi UM Surabaya, Kamis, 16 Oktober 2025.

BACA: BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas yang Melanda Sejumlah Wilayah

Kondisi itu, menurutnya, dampak dari terbaginya energi manusia saat menghadapi panas ekstrem. Sebagian energi untuk berpikir dan separuh lainnya untuk bertahan dari suhu tinggi. Dampaknya, produktivitas menurun, kesabaran menipis, dan toleransi berkurang.

“Otak bekerja lebih lambat karena sibuk mengatur suhu tubuh, bukan mengolah emosi. Maka jangan heran kalau pada hari-hari panas, banyak orang merasa ‘tidak seperti dirinya sendiri’,” tambahnya.

Marini juga menyoroti dampak cuaca panas terhadap kualitas tidur pada malam hari. Tidur yang seharusnya menjadi waktu pemulihan justru terganggu karena tubuh berkeringat dan otak tetap aktif.

“Tidur yang dangkal membuat seseorang lebih mudah marah, cemas, dan kehilangan motivasi keesokan harinya,” ujarnya.

BACA: BPBD Jombang Imbau Masyarakat Waspadai Anomali Cuaca Akhir Pekan

Dalam perspektif psikologi, kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap tekanan lingkungan dikenal dengan istilah coping. Marini menekankan bahwa coping dalam situasi panas ekstrem bukan hanya kemampuan teknis, tetapi juga bentuk latihan kesadaran diri.

“Kita tidak bisa mengendalikan suhu udara, tetapi kita bisa mengendalikan cara kita meresponsnya,” katanya.

Ia menyarankan masyarakat untuk menenangkan diri melalui langkah-langkah sederhana seperti memperbanyak istirahat, membatasi paparan panas, menjaga pola makan, dan memberi waktu untuk diam.

“Kadang, diam sebentar di bawah kipas sambil menarik napas panjang jauh lebih menyembuhkan daripada terus berlari di tengah panas dunia yang riuh,” tutur Marini.