Rabu, 17 December 2025 04:00 UTC

Suasana rumah duka di Desa/Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo. Foto/Zulafif.
JATIMNET.COM, Probolinggo – Sesosok mayat perempuan muda ditemukan di aliran sungai kecil di tepi Jalan Raya Malang – Pasuruan. Lokasi tepatnya, masuk wilayah Dusun Kauman, Desa/Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, Selasa, 16 Desember 2025.
Tubuh korban kali pertama ditemukan oleh Rohim, warga Dusun Kauman yang hendak memanen jagung di lahan tepi jalan raya. Mengetahui korban tergeletak, saksi segera melaporkannya kepada perangkat desa dan pihak kepolisian.
Saat itu, kondisi korban memunculkan dugaan warga tentang adanya unsur tindak kekerasan. Selain masih mengenakan helm berwarna pink, korban juga memakai jaket hitam, dan celana panjang warna krem.
Posisi tubuh korban berada di aliran sungai kecil dengan kepala mengarah ke bawah dan kaki tertekuk ke atas. Meski berada di sungai, jasad korban tidak terseret arus air.
“Yang menemukan perangkat desa dan adiknya saat hendak ke sawah. Setelah itu, warga langsung ramai dan heboh,” ungkap Ali Usman, salah seorang warga Desa Wonorejo, Rabu, 17 Desember 2025.
BACA: Ada Luka, Mayat di Hutan Tanjung Jombang Diduga Korban Pembunuhan
Kejadian itu mendapat perhatian dari personel Polsek Wonorejo. Petugas melakukan penyelidikan dengan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari hasil identifikasi awal, korban diketahui bernama Faradila Amalia Najwa, 21 tahun, warga Desa/Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo. Korban tercatat sebagai seorang mahasiswi.
Kapolsek Wonorejo AKP Sugiyanto mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil autopsi untuk memastikan penyebab pasti kematian korban.
“Untuk memastikan adanya luka dan penyebab kematian, kami masih menunggu hasil autopsi dari rumah sakit,” ujarnya.
Dari pemeriksaan awal di TKP, polisi menemukan ciri khusus pada tubuh korban, salah satunya tindik di bagian pusar.
Jasad korban kemudian dievakuasi ke RS Bhayangkara Watukosek, Gempol, Pasuruan, guna keperluan autopsi lebih lanjut. Polisi juga mendalami kemungkinan adanya tindak pidana, termasuk dugaan pembunuhan.
Diduga Dibunuh oleh Kakak Ipar Sendiri
Seiring berjalannya penyelidikan, fakta mengejutkan terungkap. Faradila ternyata menjadi korban pembunuhan yang diduga dilakukan oleh kakak iparnya sendiri, Bripka AS, yang merupakan anggota kepolisian aktif.
Korban diketahui merupakan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), sekaligus putri bungsu dari pasangan Ramelan, 60 tahun dan Siti, 52 tahun.
Ramelan mengaku terpukul atas kematian anaknya. Apalagi, terduga pelaku merupakan menantunya sendiri.
Bripka AS diketahui berdinas di Polsek Krucil, Polres Probolinggo. Dugaan sementara, motif pembunuhan berkaitan dengan persoalan penguasaan harta milik Ramelan. Selain itu, adanya indikasi hubungan asmara yang mengarah pada cinta segitiga.
Ramelan juga menyebut adanya rekaman kamera pengawas atau CCTV. Rekaman tersebut memperlihatkan pelaku diduga membuang jasad korban ke sungai dari mobil Mitsubishi Triton berwarna merah.
“Di rekaman CCTV terlihat mobil itu berhenti di dekat sungai. Mobil itu kendaraan yang saya belikan untuk dia,” kata Ramelan dengan suara bergetar.
BACA: Tersangka Pembunuh Wanita yang Dibuang di Tahura Pacet Segera Diadili
Pihak keluarga berharap aparat penegak hukum mengusut kasus ini secara tuntas, transparan, dan profesional. Mereka juga meminta agar pelaku dijatuhi hukuman seberat-beratnya.
“Kami minta pelaku dihukum setimpal, bahkan kalau bisa hukuman mati,” tegas Ramelan.
Hingga saat ini, kasus dugaan pembunuhan tersebut masih dalam penanganan pihak kepolisian. Penyidik terus mengumpulkan keterangan saksi serta mendalami motif dan peran pelaku secara menyeluruh.
Suasana duka mendalam menyelimuti rumah keluarga korban di Desa Ranuagung, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo.
Warga silih berganti datang melayat untuk menyampaikan belasungkawa. Tangis keluarga pecah saat mengenang sosok Faradila yang dikenal pendiam dan ramah.
