Selasa, 25 November 2025 00:52 UTC

Ilustrasi serangan penyakit jantung. Foto: Freepik
JATIMNET.COM – Polisi merupakan salah satu pekerjaan dengan tingkat stress tinggi. Pemicunya, jam kerja tidak teratur, tekanan psikologis, dan paparan fisik berat sehingga risiko gangguan metabolik meningkat.
Sebanyak 90 persen polisi yang diperiksa dalam studi di Multidisciplinary Science Journal memiliki nilai Atherogenic Index of Plasma (AIP) tinggi. Hal ini menjadi penanda laboratorium yang kuat untuk memprediksi aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah arteri.
Penelitian besar ini melibatkan lebih dari 3.000 anggota kepolisian di Jawa Timur. Hasilnya, sebagian besar polisi memiliki risiko tinggi terkena penyakit jantung dan pembuluh darah (penyakit kardiovaskular).
Yang menarik, penelitian ini juga menemukan indikator baru yang bisa memprediksi risiko penyakit jantung lebih akurat dibandingkan hanya melihat kolesterol total atau tekanan darah.
BACA: Ini yang Diperhatikan Bagi Orang Punya Penyakit Jantung
Tim peneliti memperkenalkan empat indeks atherogenik gabungan.Mulai dari Atherogenic Index (AI), Lipoprotein Combine Index (LCI), Castelli Risk Index I (CRI-I), dan Castelli Risk Index II (CRI-II).
Keempatnya terbukti berkorelasi kuat dengan AIP, yang berarti bisa membantu dokter mengenali risiko aterosklerosis lebih dini.
Temuan ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi program skrining kesehatan rutin di lingkungan kepolisian, Selain itu, mendorong gaya hidup lebih sehat di kalangan aparat penegak hukum.
Para peneliti menekankan perlunya dukungan institusional agar pemeriksaan kesehatan kardiovaskular dapat dilakukan secara berkala bagi anggota polisi.
Selain pemeriksaan laboratorium, perubahan gaya hidup seperti pengaturan pola makan, olahraga teratur, berhenti merokok, dan manajemen stres perlu menjadi bagian dari program kesejahteraan personel. Polisi adalah garda terdepan dalam menjaga keamanan masyarakat.
Sumber: situs resmi Unair
