Logo

Lelah Mental Akibat Terlalu Lama Terpapar Gawai Hingga Munculnya Tren Digital Detox

Reporter:

Selasa, 23 December 2025 01:00 UTC

Lelah Mental Akibat Terlalu Lama Terpapar Gawai Hingga Munculnya Tren Digital Detox

Ilustrasi dampak penggunaan gawai bagi kesehatan. Foto: umsu.ac.id

JATIMNET.COM – Arus informasi semakin deras di tengah digitalisasi yang tengah berlangsung. Banyak kalangan remaja yang justru merasakan kelelahan mental akibat terlalu lama terhubung dengan gawai.  

Paparan radiasi dari smartphone karena terlalu lama menghabiskan waktu untuk scrolling media sosial tanpa tujuan yang jelas menjadi salah satu pemicunya. Kesehatan psikologis dan fisik kerap kali terkena dampak negatifnya.

Eny Qurniyawati dalam Jurnal Mental Health of Adolescents in the Strawberry Generation: A Bibliometric Analysis menyebutkan lebih dari 31 juta penduduk di atas 15 tahun mengalami gangguan mental.

BACA: Anda Kecanduan Gadget? Ini Ciri dan Cara Meminimalisirnya

Sebanyak 19 juta di antaranya mengalami gangguan emosional dan 12 juta menderita depresi. Hingga akhirnya, risiko kecemasan dan depresi meningkat. Yang lebih memprihatinkan, munculnya keinginan bunuh diri di kalangan remaja.

“Tekanan sosial dari lingkungan digital, seperti perbandingan diri dan validasi sosial melalui likes atau followers turut memperburuk kondisi mental remaja,” tulis Eny dikutip Jatimnet.com, Selasa, 23 Desember 2025.

Memburuknya kondisi mental remaja, juga dipegaruhi oleh kualitas tidur yang rendah akibat terlalu lama terhubung dengan media sosial.

BACA: Menurunkan Berat Badan, Hindari Penggunaan Gawai Sebelum Tidur

Seiring dengan fenomena itu, sebagian remaja mengambil jeda atau mulai “menarik diri” dari media sosial yang biasa diakses melalui gawai. Hingga akhirnya muncul tren digital detox yang perlahan menjadi gaya hidup baru.

Digital detox adalah praktik sengaja untuk mengurangi atau menghentikan sementara penggunaan perangkat digital 

Ada yang memilih tidak membuka media sosial selama akhir pekan, mengaktifkan mode senyap, hingga sengaja meninggalkan ponsel saat berkumpul bersama keluarga atau teman.

Tujuannya sederhana, memberi ruang bagi diri sendiri untuk bernapas dan kembali fokus pada hal-hal nyata di sekitar.