Sabtu, 25 October 2025 04:00 UTC
Ilustrasi manajemen waktu/Natanai via pixabay
JATIMNET.COM - Kerap kali, kita merasa sudah bekerja keras dari pagi hingga malam untuk mengerjakan banyak hal, namun ternyata hasilnya masih belum sesuai harapan. Bisa jadi masalahnya ada pada manajemen waktu.
Setiap dari kita mempunyai durasi waktu yang sama: 24 jam dalam sehari; 7 hari dalam seminggu dan 28 – 31 hari dalam satu bulan. Serta 12 bulan dalam setahun.
Namun, waktu itu bisa menjadi berbeda hasilnya bagi setiap orang. Salah satu kuncinya adalah pada manajemen waktu.
Berikut ini empat langkah sederhana agar waktu tak terbung sia-sia. Langkah-langkah ini kami sarikan dari sejumlah buku, diantaranya adalah The Organized Mind yang ditulis oleh ahli syaraf Daniel J Levitin.
1. Catat Aktivitas Harian (Time Log)
Langkah pertama adalah membuat time log, yaitu mencatat secara rinci kegiatan yang dilakukan setiap jam dalam beberapa hari. Misalnya, pukul 07.00 sarapan, pukul 08.00 mulai bekerja, pukul 10.00 rapat, dan seterusnya.
Pencatatan ini bisa dilakukan minimal selama tiga hari untuk mengetahui pola waktu secara akurat. Tujuannya ada dua:
- Mengetahui estimasi waktu yang dibutuhkan untuk setiap aktivitas.
- Dengan begitu, seseorang bisa menjadwalkan kegiatan berikutnya secara lebih realistis dan efisien.
Langkah ini mungkin terlihat ribet, tapi ini penting agar kita bisa mengenali kebiasaan dan tingkat produktivitas diri.
Dari catatan itu akan terlihat kapan kita bisa mencapai waktu yang paling fokus dan kapan justru kita tidak produktif sama sekali.
Banyak orang beranggapan bisa mengingat semua aktivitas tanpa mencatat. Namun, penelitian menunjukkan bahwa otak manusia sangat buruk dalam memperkirakan waktu. Kita sering menilai suatu pekerjaan bisa selesai “sebentar lagi”, padahal kenyataannya memakan waktu jauh lebih lama.
Kebiasaan memperkirakan pekerjaan akan selesai “sebentar lagi” menjadi salah satu penyebab dari berantakannya manajemen waktu kita dalam satu hari. Dan jika diteruskan, akan berdampak buruk dalam pencapaian hidup kita.
Karena itu, jangan terlalu percaya pada ingatan sendiri — gunakan alat bantu. Tidak selalu harus buku catatan kertas. Sebab, di ponsel kita saat ini sudah banyak aplikasi untuk pencatatan. Termasuk juga stopwatch di ponsel untuk mencatat waktu secara presisi.
2. Jadwalkan Minggu Anda Secara Spesifik
Setelah mengetahui ke mana waktu kita terpakai, langkah berikutnya adalah membuat jadwal mingguan secara rinci. Bukan sekadar to-do list, melainkan benar-benar menempatkan setiap kegiatan pada jam tertentu di kalender.
Mengapa penting? Karena to-do list hanya memberi tahu apa yang perlu dilakukan, tetapi tidak membantu menentukan kapan dan berapa lama kegiatan itu harus dikerjakan. Sedangkan scheduling menjadikan waktu Anda lebih terstruktur dan efisien.
Penelitian terhadap sejumlah CEO di India menunjukkan adanya korelasi antara jadwal yang terencana dengan tingkat pendapatan perusahaan. Artinya, semakin teratur waktu seseorang, semakin tinggi pula tingkat efisiensi dan produktivitasnya.
Ketika menyusun jadwal mingguan, prioritaskan dua hal:
- Hal-hal yang menjadi keunggulan utama Anda (core strength
- Misalnya, jika kita seorang yang bekerja di bidang penulisan, fokuslah pada pekerjaan penulisan itu hingga selesai, bukan pada urusan administratif remeh temeh. kecil.
Aktivitas yang membuat kita bahagia: Jangan lupa menjadwalkan waktu untuk kegiatan yang menyenangkan. Selain memberikan efek antisipasi positif, hal ini juga membantu kita lebih fokus saat bekerja dan mencegah kelelahan mental (burnout).
3. Bangun Ritual Pagi yang Konsisten
Waktu pagi adalah saat terbaik untuk diri sendiri, karena belum banyak gangguan dari pekerjaan, pesan, atau permintaan orang lain. Maka, penting untuk memiliki ritual pagi — serangkaian kegiatan tetap yang dilakukan setiap hari.
Ritual ini tidak harus rumit. Bisa dimulai dari bangun di jam yang sama, berolahraga ringan, meditasi, membaca, atau menulis rencana harian.
Kuncinya adalah memilih aktivitas yang tidak mendesak tetapi penting untuk jangka panjang, seperti refleksi diri, perencanaan, atau kegiatan yang menyehatkan fisik dan mental. Konsistensi dalam ritual pagi terbukti meningkatkan fokus dan kualitas keputusan sepanjang hari.
4. Jadwalkan Waktu untuk Bersenang-senang atau Piknik
Banyak orang menganggap waktu luang sebaiknya dibiarkan mengalir tanpa rencana. Padahal, menjadwalkan kegiatan menyenangkan justru membantu menjaga keseimbangan hidup dan menghindari kejenuhan.
Riset menunjukkan bahwa memiliki aktivitas menyenangkan yang terjadwal memberikan efek antisipasi positif — membuat seseorang lebih bersemangat dan bahagia bahkan sebelum kegiatan itu dimulai.
Cukup sisihkan tiga hingga lima kegiatan menyenangkan setiap minggu, seperti menonton film, bermain gim bersama teman, atau berjalan santai di taman. Dan jika memungkinkan, jadwalkan satu di antaranya pada Minggu malam, karena waktu tersebut dikenal sebagai saat paling rentan terhadap rasa cemas menjelang hari kerja.
Kesimpulan: Tidak Harus Sempurna, yang Penting Konsisten
Empat langkah di atas — mencatat aktivitas, menjadwalkan minggu, membangun ritual pagi, dan menyisihkan waktu bersenang-senang — akan membantu Anda menjadi lebih efisien sekaligus lebih tenang menghadapi rutinitas.
Namun, tidak perlu memaksakan diri untuk menjalankan semuanya secara sempurna. Jika belum bisa menjadwalkan tujuh hari penuh, cukup mulai dari tiga atau empat hari dalam seminggu.
Manajemen waktu bukan tentang menjadi sempurna, melainkan tentang menjadi lebih sadar terhadap bagaimana kita menggunakan waktu setiap hari. Dengan kesadaran dan kebiasaan yang konsisten, Anda akan lebih mudah menyeimbangkan produktivitas dan kebahagiaan dalam hidup.
