Logo
Deportasi dilakukan setelah pemerintah Mesir menyediakan tiket pulang

Indonesia Deportasi Seorang Pengemis Asal Mesir

Reporter:

Jumat, 15 February 2019 03:13 UTC

Indonesia Deportasi Seorang Pengemis Asal Mesir

Foto: Google.

JATIMNET.COM, Surabaya – Kantor Imigrasi Pekanbaru mendeportasi seorang warga negara Mesir setelah lima bulan berada di Indonesia. Laki-laki bernama Tarek Ashour Mostafa sering terlihat sebagai pengemis ketika di Indonesia.

"Alasan deportasi karena dia selama di Indonesia luntang-lantung dan malah meminta-minta uang ke orang," kata Kepala Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pekanbaru, Junior Sigalingging kepada Antara di Pekanbaru, Jumat 15 Februari 2019.

Mostafa diberangkatkan ke Bandara Soekarno-Hatta menggunakan pesawat Batik Air pukul 08.00 WIB. Laki-laki itu harus bermalam di ruang detensi imigrasi bandara tersebut. Sebabnya, pesawat Mostafa ke Mesir dijadwalkan pada Sabtu 16 Februari 2019.

BACA JUGA: Melanggar Izin Tinggal, Tujuh WNA Dideportasi

Ketika dideportasi Mostafa yang sering terlihat menjadi pengemis hanya membawa kantor plastik warna putih berisi sehelai baju yang dibawanya. Rudenim Pekanbaru lantas memberikan pakaian muslim lengan panjang kepadanya agar terlihat lebih rapi saat dideportasi.

Perjalanan Mostafa di Indonesia dimulai sejak September 2018 ketika ia memasuki Kota Dumai sebagai turis dengan memanfaatkan kebijakan bebas visa di Indonesia. Ia lantas pergi ke Pekanbaru setelah dari Dumai. Identitas di paspornya menuliskan Mostafa lahir di Giza pada 15 Agustus 1970.

"Dia lalu ke Pekanbaru dan aktivitasnya luntang-lantung saja," kata Junior.
BACA JUGA: Menyalahi Izin Tinggal, Tiga WNA Dideportasi

Mostafa berakhir di Rudenim Pekanbaru kala ia mencoba menyeberang ke Malaysia pada November tahun lalu. Saat itu pihak imigrasi negeri Jiran menolak keinginan Mostafa dan kemudian meminta Mostafa kembali ke Indonesia melalui Dumai. Akhirnya, Imigrasi Dumai menahannya dan dipindahkan ke Rudenim Pekanbaru pada Desember 2018 untuk proses deportasi.

Proses deportasi memakan waktu hampir dua bulan. Sebabnya Kedutaan Besar Mesir untuk Indonesia awalnya tidak mau membiayai deportasi warga negaranya itu.

"Jadi dia sudah dua bulan lebih di Rudenim Pekanbaru karena perwakilan Mesir awalnya cuek saja," katanya.

BACA JUGA: Orang Asing Boleh Kerja di Indonesia Asal Patuhi Ini

Kedutaan Mesir baru bersedia berkontribusi setelah Pemerintah Indonesia menyanggupi membelikan tiket pesawat dari Pekanbaru ke Bandara Soekarno-Hatta untuk Mostafa. Selanjutnya Kedutaan Mesir menyediakan tiket pesawat dari Jakarta hingga Mesir. (Ant)