Selasa, 03 December 2019 00:15 UTC
Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Mojokerto - Kasus HIV/AIDS (ODHA) di wilayah Kabupaten Mojokerto menjadi fenomena seperti gunung es, tiap tahun terus mengalami kenaikan. Dari selama sembilan tahun, dari 2010 hingga 2019 mencapai 725 kasus.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto, sepanjang tahun 2018 telah mencatat 75 orang yang diduga terdeteksi positif HIV/AIDS. Tahun 2019, dari bulan Januari hingga September, dinkes menemukan 82 orang.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Mojokerto dr Langit Kresna Janitra mengatakan, pemeriksaan atau voluntary counseling and testing (VCT) di 27 wilayah puskesmas ada sekitar 9.637 jiwa
"Dari hasil pemeriksaan laboratorium ini, ada 82 orang yang positif HIV. Hal ini, selain menunjukkan tingginya ODHA, tapi juga mulai sadarnya masyarakat dalam pemeriksaan dini terkait HIV di Kabupaten Mojokerto," ucapnya.
BACA JUGA: Peneliti Berhasil Identifikasi Jenis Virus HIV Baru
Langit panggilan akrabnya menjelaskan, selama ini pihaknya melakukan pencarian populasi kunci atau kelompok yang berisiko tinggi terjangkit HIV/AIDS. Bahkan melakukan tes secara sukarela sebagai upaya deteksi dini guna mengetahui status HIV/AIDS.
Serta sebagai langkah pencegahan penularan, caranya dengan melakukan jemput bola melalui mobil VCT. Sasarannya mulai dari laki seks laki (LSL), wanita pekerja seks (WPS), transgender atau waria, serta kelompok yang berisiko tinggi lainnya.
Hasilnya, kaum perempuan bukan lagi masuk populasi terjangkit ODHA. Justru tahun 2019 yang menjadi tren terkena HIV/AIDS lebih banyak kaum pria, disusul WPS dengan tiga kasus.
BACA JUGA: Dua PSK Mengidap HIV AIDS Terjaring Razia Satpol PP Situbondo
Berbeda tahun 2018 di 18 Kecamatan di Kabupaten Mojokerto yang menjadi tren terjangkit HIV/AIDS mendominasi ibu rumah tangga dan ibu hamil. "Ini menunjukan dua tahun terakhir, laki-laki yang postif HIV terjadi peningkatan. Rata-rata berlatar belakang sebagai pelanggan (seks komersil)," ujarnya.
Warga yang positif ODHA diharuskan secara rutin untuk melakukan pengobatan di sarana Perawatan Dukungan dan Pengobatan (PDP). Apalagi fasilitas kesehatan yang melayani pengobatan pasien HIV/AIDS di Mojokerto bertambah menjadi lima titik.
Masing-masing di RSUD prof dr Soekandar, Puskesmas Kupang, Puskesmas Tawangsari, Puskesmas Sooko, dan RSK Sumberglagah. "Saya harapkan, warga yang positif HIV/AIDS melakukan pemeriksaan secara rutin untuk melakukan pengobatan di rumah sakit atau puskesmas serta konseling," kata Langit.
BACA JUGA: 21 Pelajar Laki-laki Penyuka Sejenis di Tulungagung Positif HIV
Sementara, berdasarkan data yang dihimpun, hampir setiap bulan ditemukan kasus HIV/AIDS baru. Yakni, pada Januari terdapat 6 orang yang positif HIV dari 1.126 orang yang menjalani tes.
Berikutnya Februari, 1.014 warga melakukan pemeriksaan dan 13 di antaranya diketahui postif. Kasus terbanyak terjadi pada Maret dengan ditemukan 19 orang positif dari pemeriksaan terhadap 1.156 orang.
Jika dirata-rata, temuan ODHA baru mencapai 9 kasus setiap bulan. Angka tersebut menambah panjang daftar catatan kasus HIV/AIDS yang ditemukan di Kabupaten Mojokerto.