Logo

Dua PSK Mengidap HIV AIDS Terjaring Razia Satpol PP Situbondo

Reporter:,Editor:

Kamis, 05 September 2019 15:01 UTC

Dua PSK Mengidap HIV AIDS Terjaring Razia Satpol PP Situbondo

TERJARING: Tujuh PSK yang terjaring razia Satpol PP Situbondo. Foto: Hozaini.

JATIMNET.COM, Situbondo - Dua dari tujuh Pekerja Seks Komersial (PSK) yang terjaring razia Satpol PP Situbondo diketahui mengidap HIV AIDS. Hal itu terungkap setelah dilakukan tes medis di Kantor Dinas Kesehatan.

“Ini sangat berbahaya dan berhasil kita amankan, entah sudah berapa orang tamu yang dilayaninya,” kata Kasi Pengawasan Luar (Waslu) Satpol PP Situbondo, Sutikno, Kamis 5 September 2019.

Dua PSK pengidap HIV AIDS diamankan Satpol PP bersama lima PSK lainnya saat menunggu tamu dari dua eks Lokalisasi Gunung Sampan dan warung remang-remang sepanjang jalan Desa Kotakan, Kecamatan kota Situbondo.

Setelah dikakukan pendataan dan pemeriksaan medis, para PSK itu langsung dikirim ke Lingkungan Pondok Sosial (Liposos) Jawa Timur yang berada di Kabupaten Madiun.

BACA JUGA: Delapan Pekerja Seks yang Positif HIV Akan Dipulangkan

“Nanti akan saya jelaskan ke pihak liposos kalau ada dua PSK mengidap HIV. Agar pihak liposos melakukan pengobatan medis secara khusus,” ujar  Sutikno.

Menurut Sutikno, para PSK yang terjaring razia itu sebagian besar dari luar kota. Hanya ada satu PSK yang diamankan dari warung remang-remang berasal dari Situbondo. Selebihnya, berasal dari Jombang dua orang, Bondowo dua orang, Jember dan Banyuwangi masing-masing satu orang.

Sutikno mengaku, pihaknya akan memberikan perhatian serius dengan masih maraknya praktek pelacuran di Situbondo, padahal sudah ada Perda Nomor 27 Tahun 2004 tentang larangan pelacuran.

“Setelah dari Madiun akan dilakukan pengawasan lebih serius lagi mengingat 75 persen PSK di Situbondo mengidap HIV AIDS,” kata Sutikno.

BACA JUGA: Bercinta Melalui Anus Berisiko Lebih Tinggi Tertular HIV

Dijelaskan, Satpol PP mengirim PSK yang terjaring razia ke liposos untuk memberikan efek jera agar mereka tidak kembali menjadi PSK. Selama di liposos mereka akan mendapatkan pelatihan keterampilan.

“Di liposos mungkin selama tiga bulan atau lebih,” pungkas Sutikno.