Logo

Hardiknas 2022, ‘Pimpin Pemulihan, Bergerak Untuk Merdeka Belajar’

Reporter:,Editor:

Jumat, 13 May 2022 06:20 UTC

Hardiknas 2022, ‘Pimpin Pemulihan, Bergerak Untuk Merdeka Belajar’

Upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini digelar di halaman Taman Surya Balai Kota Surabaya, Jumat 13 Mei 2022,

JATIMNET.COM, Surabaya - Upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini digelar di halaman Taman Surya Balai Kota Surabaya, Jumat 13 Mei 2022, dengan mengangkat Tema ‘Pimpin Pemulihan, Bergerak Untuk Merdeka Belajar’.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bertindak sebagai inspektur upacara. Hadir pula Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Surabaya, perwakilan dari tenaga pendidik hingga pelajar SD-SMP di Kota Pahlawan.

Saat upacara, dibacakan pula sambutan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI oleh Wali Kota Surabaya di hadapan para peserta upacara.

"Selama dua tahun terakhir, banyak sekali tantangan yang harus kita hadapi bersama, yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Bahkan, kita mungkin tidak pernah membayangkan bahwa kita semua dapat mengatasinya," kata Eri Cahyadi saat membacakan sambutan Mendikbud Ristek, Jumat 13 Mei 2022.

Baca Juga: Garap 440 Kursi Kereta Eksekutif, PT INKA Gandeng Siswa SMK

Di sisi lain, bahwa selama dua tahun pandemi ada hikmah yang bisa dipetik, khususnya dari dunia pendidikan. Yakni, para peserta didik bisa mendapatkan pembelajaran yang tidak hanya tatap muka, tapi juga terbiasa dengan daring. "Sehingga pengetahuan tentang internet itu sudah biasa dan lebih menyenangkan," ia menuturkan.

Selain itu, melalui kurikulum Merdeka Belajar yang diinisiasi Kemendikbud Ristek, maka diharapkan pula akan memunculkan para pemimpin di masa mendatang yang sudah siap menghadapi tantangan zaman. "Inilah hikmah dari adanya pandemi Covid-19," ia menekankan.

Di Hardiknas ini, pihaknya juga sekaligus memberikan penghargaan kepada anak-anak berprestasi di Surabaya. "Jadi bukan pialanya yang kita berikan, tapi penghargaan karena keinginan dan rajin belajarnya itu yang harus ditularkan kepada teman-temannya," ia menjelaskan.

Ia optimistis, Hardiknas akan menjadi semangat baru untuk mendorong dunia pendidikan di Kota Surabaya. Apalagi, peserta didik sekarang tidak perlu lagi khawatir dengan tes kelulusan karena Asesmen Nasional yang diterapkan, tidak bertujuan untuk "menghukum" guru atau murid.

Baca Juga: Jaspel Puluhan Ribu Pendidik TPQ dan Sekolah Minggu se-Surabaya Cair

"Dengan begini maka ada perasaan yang nyaman di antara guru dan murid. Dengan sistem pendidikan seperti ini saya yakin akan muncul talenta-talenta pemimpin yang sangat luar biasa dari Kota Surabaya," ia menerangkan.

Meski demikian, arek-arek Suroboyo diharapkan agar tetap menjunjung tinggi jiwa sportifitas dan mengedepankan Akhlakul Karimah. "Ini menunjukkan bahwa kemauan dan merdeka belajar harus keluar. Jadi tak hanya formalitas, tapi bagaimana sekarang anak-anak menjadi bagian dari masyarakat. Jadi ketika nanti dia dewasa, maka dia sudah terbiasa," ia mengingatkan.

Karena itu, yang harus dipupuk kepada anak-anak sekarang yaitu keyakinan dan kepercayaan diri. Menurutnya, hal itu justru sangatlah penting menjadi dasar anak-anak sebelum menghadapi tantangan zaman.

"Ketika kepercayaan diri muncul, maka dia akan tenang dalam menghadapi perkembangan zaman. Dengan begitu kerasnya kota dan dunia ini, mereka akan siap menghadapi dengan kepercayaan diri yang dia punya," ia menandaskan.

Baca Juga: Cara Mudah Transformasi Digital di Kampus ala Dewan Pengarah BRIN

Sementara Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh berpesan kepada seluruh tenaga pengajar agar tetap semangat mengawal anak-anak Surabaya. Menurutnya, dengan situasi apapun tenaga pengajar harus tetap semangat mengawal pendidikan anak-anak.

"Kayak tadi (upacara) anak-anak saya taruh di tengah, itu filsafatnya anak-anak memang harus didampingi. Dan itu memang tugas guru mendampingi dan mengawal anak-anak," kata Yusuf.

Karenanya, meski belum sepenuhnya pandemi selesai, Yusuf menegaskan bahwa tenaga pendidik di Surabaya harus tetap semangat dalam mendampingi anak-anak. Baik itu pendampingan dari segi akademis, maupun talenta penggalian bakatnya.

"Alhamdulillah, ada penghafal Al Quran, ada Qiroah, ada Kaligrafi. Saya cenderung nanti ke depan kita banyak masuk ke pendidikan karakter. Saya yakin kalau karakter anak-anak bagus, akademisnya pasti ikut bagus," ia memaparkan.

Sebagai informasi, dalam upacara peringatan Hardiknas ini sekaligus juga diserahkan penghargaan kepada siswa berprestasi dan beasiswa penghafal kitab suci. Pelaksanaan seleksi beasiswa tersebut telah berlangsung pada tanggal 9 hingga 11 Maret 2022.

Setidaknya pada tahun 2022 ada total 1.212 anak dari jenjang TK, SD dan SMP yang lolos seleksi dan menerima beasiswa penghafal kitab suci. Dengan rincian, Islam 680 anak, Kristen 243 anak, Katolik 110 anak, Hindu 120 anak, Budha 30 anak dan Konghucu 29 anak.