Logo

Dua Gempa Tektonik di Laut Jawa Akibat Aktivitas Subduksi

Reporter:,Editor:

Kamis, 19 September 2019 09:16 UTC

Dua Gempa Tektonik di Laut Jawa Akibat Aktivitas Subduksi

Foto: Ilustrasi/Gilas Audi.

JATIMNET.COM, Jakarta - Dua gempa tektonik yang terjadi di laut Jawa, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam merupakan jenis gempa bumi dalam akibat aktivitas subduksi, Kamis 18 September 2019 sekitar pukul 14.06 WIB dan pukul 14.31 WIB.

Hingga pukul 15.15 WIB, hasil monitoring Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, ST.,Dipl. Seis., M.Sc. melalui rilisnya, wilayah laut Jawa diguncang dua gempa bumi tektonik dengan selisih waktu 25 menit dan jarak episenter 21 km.

“Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo Mw=6,1 dan Mw=6,0,” jelas Rahmat.

BACA JUGA: Laut Selatan Jatim Diguncang Gempa Tujuh Kali Sejak Agustus

Rahmat menambahkan, episenter gempa bumi pertama terletak pada koordinat 6,1 LS dan 111,86 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 88 km arah timur laut Kota Rembang, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah pada kedalaman 620 km.

Episenter gempa bumi kedua terletak pada koordinat 6,24 LS dan 111,84 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 75 km arah timur laut Kota Rembang, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah pada kedalaman 623 km.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault). 

Kedua gempa bumi ini juga dirasakan di Madura, Malang, Denpasar, Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Sumbawa, Bima III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), Cilacap, Purworejo, Yogyakarta, Lumajang, Tuban, Trenggalek, Surabaya, Bandung II-III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

BACA JUGA: Akibat Sirene Perusahaan Tambang Pasca Gempa, Warga Banyuwangi Mengungsi ke Bukit

Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu warga diminta menghindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah,” pungkas Rahmat.

Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user: pemda, pwd: pemda-bmkg) atau infobmkg.