Kamis, 08 April 2021 09:00 UTC
Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Jember, Ipda Diyah Vitasari
JATIMNET.COM, Jember – Terkait dugaan kekerasan seksual terhadap keponakannya sendiri, RH, dosen sebuah PTN di Jember pada Kamis 8 April 2021 mendatangi Mapolres Jember. Kedatangannya untuk memenuhi panggilan penyidik atas laporan dari saudara iparnya, karena diduga melakukan kekerasan seksual.
RH menjalani pemeriksaan selama sekitar empat jam, mulai pukul 10:00 WIB di Ruang Satreskrim Polres Jember. Kedatangan dan kepulangan RH di Mapolres Jember luput dari pantauan wartawan. Namun, selama pemeriksaan tersebut RH masih berstatus sebagai saksi.
“Tadi sudah selesai pemeriksaan. Statusnya masih tetap sebagai saksi,” ujar Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Jember, Ipda Diyah Vitasari kepada awak media pada Kamis 8 April 2021.
Di kasus dugaan kekerasan seksual tersebut, polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap lima orang untuk dimintai keterangan sebagai saksi, termasuk terlapor maupun pelapor. “Kita juga sudah menerima hasil visum obgyn dan visum psikiatri dari dokter ahli (spesialis) di RSD dr Soebandi Jember,” ujar Vitasari.
Baca Juga: Diduga Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen PTN di Jember Dipolisikan
Untuk menaikkan status RH dari saksi ke tersangka, polisi akan terlebih dahulu melakukan gelar perkara. “Minggu ini kita lakukan gelar perkaranya. Saat ini, kita masih melakukan pendalaman terhadap hasil BAP tadi,” papar Vitasari.
Seperti dilaporkan sebelumnya, RH yang merupakan dosen FISIP di sebuah PTN di Jember, dilaporkan karena melakukan aksi kekerasan seksual kepada keponakannya sendiri. Sejak Juni 2019, pelajar SLTA itu memang tinggal di rumah RH.
Peristiwa terjadi pada akhir Februari 2021 dan 26 Maret 2021 lalu. Kelakuan RH terbongkar setelah sang penyintas (korban) memposting unggahan ajak melawan kekerasan seksual yang kemudian dibaca oleh sang ibu kandung yang ada di Jakarta. Karena curiga, sang ibu lalu bertanya dan sang anak berterus terang.
RH merupakan pakar kebijakan publik yang saat ini dikabarkan sedang dipromosikan menjadi guru besar. RH termasuk dosen muda dengan karir cemerlang, yakni lulusan PhD dari Australia dan pemegang gelar master dari dalam dan luar negeri.
