Sabtu, 03 October 2020 07:00 UTC
KEKERINGAN: Ada enam Dusun tersebar di tiga desa mengalami krisis air bersih di Situbondo
JATIMNET.COM, Situbondo - Di saat pemerintah menggalakan disiplin protokol kesehatan meminta masyarakat menjaga pola hidup bersih dan sehat. Tapi terlihat berbeda di Situbondo.
Sebab, terdapat enam dusun di tiga desa justru mengalami krisis air bersih. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, warga harus menununggu distribusi air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
“Karena sekrang pandemi saya minta anggota BPBD tetap menerapkan protokol kesehatan saat mendistribusikan air bersih di lapangan. Untuk saat ini sudah ada tiga titik terjadwal di kami mengalami krisis air bersih,” kata Ketua Pelaksana (Kalaksa) BPBD Situbondo, Prio Andoko, Sabtu, 3 Oktober 2020
Dijelaskan, di musim kemarau ini sudah ada enam dusun tersebar di tiga desa mengalami krisis air bersih, yaitu di Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa. Di tempat ini ada dua dusun masing-masing Dusun Bandusa dan Dusun Polay.
BACA JUGA: Musim Kemarau, Delapan Kecamatan di Mojokerto Alami Kekeringan
Selanjutnya, terdapat tiga dusun di Desa Trebungan, Kecamatan Mlandingan, yaitu Dusun Trebungan Timur, Dusun Krajan dan Dusun Barat Ledeng. Kemudian Desa/Kecamatan Kendit.
“BPBD mendistribusikan 5000 liter air bersih setiap tiga hari sekali. Air di distribusikan langsung ke masyarakat serta disediakan juga tandon penampungan. Untuk hari ini pengiriman air bersih ke Desa/Kecamatan Kendit,” ujarnya.
Menurut Prio, krisis air bersih di musim kemarau ini dipastikan akan bertambah, mengingat tahun sebelumnya ada 12 dusun di Situbondo mengalami kekeringan. Warga kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari karena sumbermata air sudah mengering.
BACA JUGA: BPBD Jatim Siagakan Pasukan Hadapi Kemarau
Prio mengaku, BPBD sudah membuat surat edaran berkoordinasi dengan Kecamatan dan Pemerintah Desa, untuk mengajukan permohonan bantuan air bersih kalau di daerahnya mengalami kekeringan dan memerlukan bantuan air bersih.
Intinya kata Prio, kalau ada pengajuan BPBD siap mengirim air bersih secara bergantian. Pengajuan permohonan air bersih harus ditandatangani Kepala Desa dan Camat. Selain tiga desa itu, sudah masuk satu lagi pengajuan, namun masih di revisi karena ada kesalahan administrasi pengajuan bantuan air bersih.
“Untuk tahun ini semaunya terkonsentrasi penanganan Covid. Biasanya, mulai Agustus dan September sudah mulai distribusi air bersih,” ia memungkasi.
