Kamis, 23 July 2020 23:00 UTC
APEL. Apel pagi BPBD Jatim sambut musim kemarau
JATIMNET.COM, Surabaya - Musim kemarau tiba. Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim Suban Wahyudiono mengaku tidak mau lengah. Ia meminta personelnya siap siaga meski masih dalam kondisi darurat Covid-19.
"Dalam penanganan bencana itu kuncinya adalah disiplin. Jika kita tidak disiplin, maka kita sendiri yang akan tergerus bencana itu," ujar Suban usai menggelar apel pasukan untuk mengecek kesiapan personelnya, Kamis 23 Juli 2020.
Ia mengingatkan, ada 13 jenis bencana yang berpotensi terjadi di Jatim. Selain bencana kekeringan dan kebakaran hutan, ancaman lainnya yakni banjir, longsor, gempa bumi, tsunami, angin puting beliung, gunung meletus, dan likuifaksi. "Serta bencana kegagalan teknologi dan bencana yang diakibatkan oleh penyakit (pandemi)," ungkapnya.
BACA JUGA: 31 Wilayah di Jatim Memasuki Musim Kemarau Pada Bulan Agustus
Karenanya, ia berharap semua pasukan siaga. Mulai dari jajaran Tim Reaksi Cepat (TRC), para tenaga ahli, pengelola data bencana (Pusdalops) hingga Srikandi BPBD harus siap.
Sejak Covid-19 melanda Jatim, disebutkannya apel rutin sudah tak lagi digelar. Empat bulan lamanya pengecekan kesiapsiagaan petugas melalui apel diliburkan. Sebab itu, ia menilai penting untuk dilaksanakan kembali.
"Yang penting kita harus menjaga protokol kesehatan Covid-19 dengan cara pakai masker, cuci tangan dengan sabun, jaga jarak dan tidak berkerumun. Karena sekarang ini adalah transisi new normal, maka penanganan Covid-19 harus tetap jalan, tapi kegiatan ekonomi juga tidak boleh berhenti," tandasnya.