Senin, 19 December 2022 12:20 UTC
Edukasi. Gelaran Media Gathering Antara KPU Kabupaten Probolinggo dan Wartawan. Foto : Zulkiflie.
JATIMNET.COM, Probolinggo - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Probolinggo mulai mempersiapkan diri menghadapi pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) pada 2024 mendatang.
Salah satunya dengan menggandeng media atau insan pers, guna mengedukasi masyarakat berkaitan pemilu. Serta menciptakan situasi yang kondusif saat pelaksanaannya, sekaligus membentengi masyarakat dari hoaks.
Ketua PWI Probolinggo Raya, H Ahmad Suyuti mengatakan, perubahan zaman yang diikuti derasnya perkembangan tekhnologi saat ini, memaksa insan pers agar ikut serta, menjadi media kontrol informasi bagi masyarakat.
Itu karena di era terkini, masih kata Suyuti, media ini terbagi menjadi dua, yakni media main stream dan media sosial. Media main stream baik cetak, online hingga televisi merupakan produk jurnalistik yang jelas legalitasnya.
Baca Juga: Songsong Pemilu 2024, Ketua Mappilu Jatim Ajak Insan Pers Perangi Hoaks
Sedangkan media sosial, tidak bisa dipertanggung jawabkan produk informasinya. Ini lantaran tidak melalui tahapan-tahapan dalam ilmu jurnalistik.
"Produk pers itu ada aturannya, how to get news dan how to write news," kata Suyuti, saat menjadi narasumber pada acara media gathering yang digelar KPU Kabupaten Probolinggo bersama wartawan, Senin 19 Desember 2022.
Suyuti menjelaskan, jika penggunaan internet di Indonesia saat ini, mencapai angka 77 persen dari total sekitar 270 juta jumlah penduduk di Indonesia. Sedangkan pengguna android setempat, mencapai angka 98 persen.
"Jumlah pengguna android tersebut, termasuk anak-anak. Oleh karenanya, ini menjadi tanggung jawab bersama untuk mengedukasi masyarakat agar mendapatkan informasi yang positif," katanya.
Baca Juga: 17 Parpol Kantongi Nomor Urut Sebagai Peserta Pemilu 2024
Berkaitan Pemilu, Suyuti menyampaikan, kalau berdasarkan research yang dilakukan masyarakat anti fitnah indonesia (Mafindo), kasus hoax terbanyak terjadi di bidang kesehatan dan diikuti politik.
Oleh karenanya, Suyuti meminta insan pers agar benar-benar netral dalam menyajikan berita, selama gelaran Pemilu. Insan pers, sebutnya, harus menjadi wasit dan tidak menjadi pemain.
"Dengan begitu berita yang dibuat bisa obyektif, serta sesuai fakta dan memenuhi unsur cover both side," tuturnya.
Senada dikatakan Komisioner KPU Kabupaten Probolinggo, Aliwafa. Menurutnya, peranan insan pers cukup penting dalam gelaran pesta demokrasi Pemilu. Itu karena, insan pers tidak bisa dipisahkan dalam pilar demokrasi di Indonesia.
"Selain eksekutif, legislatif dan yudikatif. Insan pers adalah salah satunya wujud demokrasi di Indonesia," kata Aliwafa.
Aliwafa menjelaskan, insan pers merupakan salah satu komponen pilar demokrasi yang menguasai semua informasi yang terjadi di masyarakat.
“Untuk itu saya berharap , KPU dan insan pers bisa membangun kebersamaan nantinya. Itu agar gelaran Pemilu 2024 mendatang, bisa lancar dan kondusif nantinya,"Aliwafa memungkasi.